Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik membuat harga emas melemah di akhir pekan lalu. Namun, dalam sepekan, harga emas spot masih naik tipis berkat posisi dolar AS yang melemah.
Jumat (23/4), harga emas spot ditutup melemah 0,38% ke level US$ 1.777,20 per ons troi. Namun, dalam sepekan, emas spot masih naik tipis 0,04%.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2021 ditutup turun 0,23%. Di pekan lalu, harga emas spot juga melemah 0,13%.
Laju emas di pekan lalu sebenarnya dalam tren positif karena pelemahan dolar AS. Koreksi the greenback membuat emas menjadi lebih murah saat diperdagangkan dengan mata uang lainnya.
Di saat yang sama, yield US Treasury pun kembali pada tren penurunan. Ini membuat emas, yang merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi lebih diuntungkan.
Namun, keunggulan emas mulai pudar di akhir pekan. Aksi ambil untung mewarnai saat emas berusaha bergerak ke level US$ 1.800 per barel.
Selain itu, data aktivitas pabrik di AS semakin maju di awal bulan ini. Hal tersebut membuat bursa saham AS melaju kencang.
Belum lagi, rebound pada penjualan rumah baru di bulan Maret, yang nilainya lebih tinggi dari ekspektasi, membuat optimisme perbaikan ekonomi di Negeri Paman Sam semakin tinggi.
Baca Juga: Harga emas menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut
"Meski harga emas melemah pada hari Jumat, faktor yang mendasari seperti arus masuk ke safe haven karena pandemi masih akan terasa. Terlebih kenaikan inflasi kemungkinan akan terjadi dan suku bunga ada di tren rendah masih lama dan secara teknis masuh mendukung untuk memegang emas," kata Michael Matousek, Head Trader Di US Global Investors.
Sementara itu, nasib komoditas logam mulia lainnya, ternyata lebih baik dari emas. Di akhir pekan lalu, Paladium berhasil memperpanjang reli dan memperkecil jarak untuk menuju ke atas level US$ 3.000 per ons troi.
Di akhir pekan lalu, harga paladium spot berhasil ditutup menguat 0,06% ke US$ 2.859,97 per ons troi. Dalam sepekan, paladium spot ini melonjak 3% dan menandai kenaikan dalam dua pekan berturut-turut.
Laju paladium kian kuat karena masalah pasokan dan taruhan pada kenaikan permintaan global. Paladium bahkan sempat berada di level US$ 2.925 per ons.
Banyak analis memprediksi, harga paladium akan terus menguat dan menuju US$ 3.000 per ons troi setelah produsen mobil meningkatkan pembelian paladium yang memperburuk kekurangan pasokan global.
Baik paladium dan platinum memang diuntungkan dengan rencana pengurangan emisi dalam mobil.
Selanjutnya: Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 933.000 per gram pada Sabtu (24/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News