Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Akibatnya, SILO menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 130,04 miliar. Padahal di semester I 2019 SILO masih mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 4,89 miliar.
Adapun dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Siloam Ketut Budi Wijaya menjelaskan Covid-19 memang menimbulkan dampak negatif pada hasil finansial perseroan.
Baca Juga: Kinerja Panca Global Kapital (PEGE) tertekan di semester I
"Saat ini belum jelas kapan kami akan melihat perbaikan keadaan. Walau ada ketidakpastian di masa depan, kami telah menyusun tim manajemen yang kuat yang telah menunjukkan eksekusi yang sangat baik sepanjang tahun 2019 dan 2020," jelasnya.
Sekadar informasi, di enam bulan pertama tahun 2020 SILO memiliki aset hingga Rp 8,63 triliun. Jumlah tersebut naik 11,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,74 triliun.
Sementara itu, total liabilitas SILO tercatat meningkat menjadi Rp 2,81 triliun, dari akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 1,75 triliun. Ekuitasnya tercatat Rp 5,82 triliun, menurun dari sepanjang tahun 2019 yang tercatat Rp 5,99 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News