kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertahan lonjakan kasus Covid-19, harga minyak acuan kembali melemah hampir 1%


Selasa, 08 Desember 2020 / 12:26 WIB
Tertahan lonjakan kasus Covid-19, harga minyak acuan kembali melemah hampir 1%
ILUSTRASI. harga minyak melemah lagi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah lanjutkan pelemahan di perdagangan hari ini, setelah California memperketat penguncian hingga Natal dan kasus virus corona yang terus melonjak di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Selasa (8/12), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 melemah 40 sen atau 0,8% menjadi US$ 48,39 per barel. 

Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2021 melemah 35 sen atau 0,8% menjadi US$ 45,41 per barel. 

Kedua harga kontrak acuan ini sudah terkoreksi sekitar 1% pada perdagangan Senin (7/12).

Baca Juga: Harga emas bertengger di US$ 1.867 per ons troi berkat optimisme paket stimulus AS

Secara global, peningkatan tajam kasus virus corona telah menyebabkan serangkaian penguncian baru, termasuk langkah-langkah ketat di negara bagian AS, California serta Jerman dan Korea Selatan.

"Situasi pandemi terus menjadi sangat mengganggu di beberapa tempat di AS dan sebagian Eropa. Itu mempengaruhi sentimen permintaan dalam waktu dekat," kata Lachlan Shaw, kepala penelitian komoditas National Australia Bank.

Kmarin, California mewajibkan toko di sebagian besar negara bagian tersebut untuk ditutup. Sementara warga diminta untuk tinggal di rumah di bawah perintah baru yang akan berlangsung setidaknya tiga minggu.

"California, salah satu negara bagian dengan permintaan bahan bakar jalan terbesar di AS, akan terkunci pada saat yang pasti akan menjadi perayaan Natal bagi pasar minyak," kata Stephen Innes, Chief Market Strategist Axi.

Sumber-sumber pemerintah di Prancis mengatakan negara itu mungkin harus menunda pelepasan beberapa pembatasan penguncian yang seharusnya dilakukan minggu depan. Setelah tanda-tanda tren penurunan dalam kasus baru kembali naik karena toko-toko diizinkan untuk dibuka kembali akhir bulan lalu.

Menyusul reli harga minyak pekan lalu di belakang rencana peluncuran vaksin dan kesepakatan OPEC+, untuk menahan kenaikan pasokan, analis mengatakan mereka mengawasi dengan cermat upaya anggota parlemen AS untuk menyetujui. paket stimulus ekonomi baru.

Baca Juga: Harga tiga komoditas akan atraktif pekan ini, simak rekomendasi sahamnya

Stimulus akan dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan pekerjaan, dan pada gilirannya, permintaan energi.

"Untuk saat ini, pasar senang melihat melewati masalah ini saat peluncuran vaksin dimulai; namun hambatan ekonomi sedang membangun dalam jangka pendek," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

Data yang dikeluarkan dari American Petroleum Institute pada hari Selasa dan dari pemerintah AS pada hari Rabu diperkirakan menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun minggu lalu, sementara stok produk olahan naik, menurut perkiraan dari lima analis yang disurvei oleh Reuters.

Dolar juga membebani harga komoditas setelah naik terhadap sekeranjang mata uang.

Selanjutnya: Inilah prospek investasi emas tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×