Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki pekan kedua Desember 2020, sejumlah komoditas diperkirakan bakal diperdagangkan dengan harga yang atraktif, salah satunya adalah batubara. Harga batubara global akan diperdagangkan lebih tinggi pekan ini, mengingat proyeksi yang lebih tinggi untuk angka impor batubara (lignit) bulan November di China.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan memperkirakan angka impor akan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya karena Negeri Panda tersebut sedang menghadapi musim dingin. Dengan demikian, ini akan menjadi potensi kenaikan harga batubara global.
Lebih lanjut, Mirae Asset menilai ekspor batu bara Australia ke China akan semakin melambat dalam waktu dekat seiring ketegangan hubungan geopolitik antara kedua wilayah. Di sisi lain, ekspor batubara Indonesia ke China diperkirakan bakal meningkat dalam waktu dekat.
“Secara keseluruhan, kami berpendapat bahwa harga batubara global akan diperdagangkan lebih tinggi pekan ini, mengingat estimasi yang lebih tinggi untuk impor batubara (lignit) China bulan November,” tulis Andy dalam riset, Selasa (8/12).
Baca Juga: Saham Pertambangan Tahun Depan Masih Moncer, Cermati Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
Untuk itu, Andy menilai saham PT Adaro Energy (ADRO) Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta saham lain yang terkait batubara akan menarik pekan ini.
Komoditas lain yang juga diperdagangkan atraktif pekan ini adalah komoditas logam selain timah. Dari sisi pasokan, Mirae Asset meyakini persediaan nikel di bursa London Metal Exchanges (LME) akan lebih rendah pekan ini. Sebelumnya, Mirae Asset mencatat bahwa persediaan nikel LME untuk 4 Desember meningkat menjadi 242.562 ton, dari pekan sebelumnya sebesar 241.752 ton.
Selain itu, persediaan tembaga di LME juga akan turun pekan ini. Dus, ini akan menimbulkan potensi kenaikan harga nikel global karena harga tembaga dan nikel memiliki korelasi positif yang kuat. Sebagai catatan, pada 4 Desember persediaan tembaga di LME menurun menjadi 149.675 ton, turun 0,7% secara mingguan.
Baca Juga: Produksi batubara di tahun 2021 ditargetkan sebesar 550 juta ton, ini rinciannya