Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengalami kontraksi sepanjang periode Januari-September 2023. Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (21/11), laba bersih MBMA yang dapat diatribusikan kepada entitas induk di periode ini merosot hingga 97,03% hingga hanya menyisakan US$ 677.097.
Sebagai perbandingan, laba bersih MBMA di periode yang sama tahun lalu mencapai US$ 22,85 juta. Akibatnya, laba bersih per saham dasar MBMA menyusut menjadi hanya US$ 0,00001 dari sebelumnya US$ 0,00054.
Sejatinya, penurunan laba bersih MBMA terjadi ketika pendapatan emiten tambang nikel terintegrasi ini mengalami kenaikan. Per akhir kuartal III-2023, MBMA mengantongi pendapatan hingga US$ 873,86 juta, naik 201,9% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 289,44 juta.
Baca Juga: Rugi Jumbo per September 2023, Belakangan Muncul Transaksi Negosiasi Saham SRTG
Secara rinci, pendapatan MBMA didominasi oleh penjualan produk nickel pig iron (NPI) yang mencapai US$ 601,58 juta. Di periode ini, MBMA mengantongi penjualan nikel matte senilai US$ 272,27 juta.
Adapun pelanggan yang memiliki transaksi pendapatan lebih dari 10% dari jumlah pendapatan usaha yakni penjualan kepada Indonesia Tsingshan Stainless Steel senilai US$ 286,26 juta atau setara 32,76%, kemudian penjualan kepada Golden Harbour International Pte. Ltd. senilai US$ 164,011 juta atau setara 18,77%, penjualan kepada Eternal Tsingshan Group Ltd senilai US$ 141,95 juta atau setara 16,24%, dan penjualan kepada Trafigura Asia Trading Pte. Ltd. senilai US$ 100,58 juta atau setara 11,51% dari pendapatan MBMA.
Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini juga mengantongi penjualan kepada Hong Kong Rui Pu Co., Ltd. senilai US$ 45,81 juta atau setara 5,24% dari total pendapatan MBMA.
Baca Juga: Merdeka Battery (MBMA) Kucurkan Pinjaman US$ 28,05 Juta ke Anak Usaha
Namun, kenaikan pendapatan ini dibarengi dengan kenaikan sejumlah beban. Misalkan, beban pokok pendapatan yang melejit 214,7% menjadi US$ 812,45 juta dari sebelumnya hanya US$ 258,14 juta.
Beban penjualan dan pemasaran juga naik 231,46% menjadi US$ 296.753 dari sebelumnya US$ 89.527. Beban umum dan administrasi melonjak 82,17% menjadi US$ 20,83 juta. Beban keuangan MBMA juga naik 88,43% menjadi US$ 18,83 juta.
Di sisi lain, pendapatan lain-lain MBMA menyusut menjadi US$ 2,14 juta dari sebelumnya US$ 21,62 juta. Salah satu penyebabnya adalah menurunnya keuntungan selisih kurs bersih dari semula US$ 2,31 juta menjadi hanya US$ 342.930.
MBMA juga tidak mencatat pos keuntungan atas perubahan nilai wajar pada kepemilikan ekuitas. Pada periode Januari-September 2022, pendapatan dari pos ini mencapai US$ 18,97 juta.
Baca Juga: Direksi Amman Mineral Asal Australia Borong 105,40 Juta Saham Amman Mineral (AMMN)
Adapun MBMA akan segera membangun pabrik pengolahan alias smelter terbaru. Pada Senin September 2023, MBMA telah menandatangani perjanjian definitif dengan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh GEM Co Ltd (GEM) untuk membangun smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL).
MBMA dan GEM kemudian membentuk Perusahaan patungan alias joint venture. Smelter HPAL akan dibangun dan dioperasikan di bawah naungan PT ESG New Energy Material atau disebut juga HPAL JV Co. Kepemilikan MBMA atas HPAL JV Co adalah 55%, dan sisanya sebanyak 45% dimiliki oleh GEM.
Pabrik pengolahan HPAL ini memiliki kapasitas sebesar 30.000 ton per tahun nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Baca Juga: Program Hilirisasi Tambah Nilai Ekspor, MBMA Dan GEM Siap Bangun Smelter Baru
Berdasarkan ketentuan perjanjian JV HPAL, GEM akan memandu proses desain, konstruksi, dan pengoperasian pabrik pengolahan HPAL. Sementara MBMA akan bertindak dalam perizinan, persetujuan, dan segala hal yang berkaitan dengan insentif pemerintah Indonesia terkait pembiayaan proyek, dengan dukungan dari GEM
GEM akan membangun dan merampungkan pabrik pengolahan HPAL dalam dua tahap, dengan menggunakan sistem turn-key. Tahap pertama akan memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton nikel dalam MHP per tahun.
Sementara itu, pada tahap kedua kapasitas bakal meningkat menjadi 30.000 ton nikel dalam MHP per tahun. Tanggal commissioning tahap satu dan tahap dua masing-masing adalah akhir tahun 2024 dan pertengahan tahun 2025. Total investasi konstruksi gabungan untuk kedua tahap dibatasi hingga US$ 600 juta, dengan jaminan biaya konstruksi disediakan oleh GEM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News