kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.363   81,00   0,52%
  • IDX 7.819   6,87   0,09%
  • KOMPAS100 1.190   6,03   0,51%
  • LQ45 964   4,18   0,44%
  • ISSI 227   0,80   0,35%
  • IDX30 492   3,06   0,62%
  • IDXHIDIV20 592   1,42   0,24%
  • IDX80 135   0,71   0,53%
  • IDXV30 138   -0,22   -0,16%
  • IDXQ30 164   0,72   0,44%

Terseret Sentimen Negatif Global, IHSG Tumbang 3,40% di Awal Pekan Ini


Senin, 05 Agustus 2024 / 17:44 WIB
Terseret Sentimen Negatif Global, IHSG Tumbang 3,40% di Awal Pekan Ini
ILUSTRASI. IHSG ditutup melemah 3,4% sejalan dengan seluruh bursa Asia


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang di awal pekan ini (5/8). Koreksi ini beriringan dengan ambruknya sejumlah bursa saham di kawasan Asia. 

Hingga akhir perdagangan Senin (5/8), IHSG merosot 3,40% atau 248,47 poin ke 7.059,65. Bahkan indeks komposit ini sempat turun hingga 6.998,81 pada awal sesi kedua. 

Adapun pasar Asia, bursa saham Jepang anjlok paling dalam. Di mana, indeks Nikkei 225 turun tajam hingga 12,40%. Disusul, indeks saham Korea Selatan, KOSPI yang ambles 8,35%. 

Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati, sebenarnya dari awal Agustus 2024 pasar global sedang dilanda oleh aksi jual oleh investor. 

Baca Juga: IHSG Ambruk 3,40% Senin (5/8), 592 Saham Melemah Dalam Sehari

Hal ini berkaitan dengan gejolak yang terjadi di Jepang dan rilis data makro ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sayangnya tidak terlalu bagus. Misalnya, data ISM Manufacturing PMI AS berada 46,8 poin. 

"Data US Non Farm Payroll yang paling rendah dalam tiga bulan terakhir, ini di bawah ekspektasi sehingga ada pihak yang menilai The Fed agak terlambat kalau menurunkan suku bunga di September," katanya, Senin (5/8). 

Sementara gejolak yang terjadi di Jepang sendiri disebabkan oleh adanya kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan. Ini membuat yen mengalami apresiasi dalam waktu singkat. 

Adapun hingga pukul 15.00 WIB pada Senin (5/8), yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah melonjak 2,09% di kawasan. Disusul ringgit Malaysia yang juga melesat 1,54%.

Menurut Martha, penguatan yen ini akan berdampak terhadap perusahaan yang berorientasi pada ekspor. Pasalnya, mayoritas perusahaan industri di Jepang beroperasi ekspor. 

"Penguatan yen sangat ditakutkan pelaku pasar, kalau seperti ini, akhirnya terjadi aksi jual pada perusahaan industrial yang kuat di ekspor," jelas Martha.

Dia menilai secara keseluruhan dampak aksi jual yang terjadi di Bursa Efek Indonesia tidak terlalu besar. Pasalnya, IHSG tidak pernah terbang tinggi seperti indeks bursa lainnya. 

Baca Juga: IHSG Ambles 3,4% Hari Ini, Simak Proyeksi Pergerakannya Selasa (6/8)

"Dalam dua setengah tahun terakhir IHSG tidak kemana-mana, market lain turun karena sudah naik kencang sehingga wajar kalau ada koreksi, tapi aksi jual di BEI ini sementara," jelanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×