kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,87   8,56   0.94%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terpapar virus corona, IHSG berpotensi ke 5.022 dalam jangka pendek


Senin, 02 Maret 2020 / 19:53 WIB
Terpapar virus corona, IHSG berpotensi ke 5.022 dalam jangka pendek
ILUSTRASI. IHSG diprediksi kembali melemah jika virus corona tak segera diatasi


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengumuman dua pasien positif virus corona di Indonesia membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah ke level 1,68% ke level 5.361,246 pada Senin (2/3). Pelemahan ini sekaligus melengkapi pergerakan IHSG yang melemah 7,68% dalam sepekan.

Sentimen ini diprediksi masih akan menjadi pemberat pergerakan IHSG. Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, secara teknikal dalam waktu dekat indeks akan menguji di level 5.251. 

Jika IHSG jebol ke bawah level tersebut, maka skenario terburuk IHSG bisa menyentuh level 5.022.

Lebih lanjut Sukarno bilang, tidak menutup kemungkinan investor asing terus melakukan aksi jual bersih di IHSG. Namun, saat ini investor asing dinilai sudah paham dalam menenangkan gejolak di pasar saham.

Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, ini proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (3/3) besok

“Jika asing terus melakukan aksi jual bersih tanpa ada yang menahan, skenario terburuk ini bisa saja terjadi,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).

Selain itu data ekonomi dari dalam negeri yang dirilis juga belum mampu menopang indeks untuk berbalik arah.

Di sisi lain, Analis Panin Sekuritas William Hartanto memperkirakan, secara teknikal IHSG mampu menyentuh level 4.800 hingga akhir tahun nanti. Tentunya, proyeksi ini dengan mempertimbangkan sentimen virus corona yang terus menyebar.

Aksi jual dari investor asing juga masih akan terjadi karena kepanikan dari merebaknya virus corona di Indonesia. 

Ke depan, William memperkirakan realisasi kinerja emiten pada kuartal I-2020 dan musim pembagian deviden mampu meredam penurunan indeks.

“Tetapi sentimen itu hanya akan meredam sesaat,” jelas dia.

Untuk meredam penurunan IHSG, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara aktivitas short selling mulai hari ini. 

Namun, William menilai efek dari aturan ini kurang signifikan karena transaksi short sell yang selama ini terjadi juga kurang signifikan. Pun, Sukarno menilai keputusan ini paling tidak menjadi opsi agar tidak memperparah kondisi pasar saat ini.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo. Laksono menyebut, transaksi short sell ini kurang signifikan terhadap pasar modal tanah air. Namun, dengan adanya pencabutan short sell ini diharapkan mampu menciptakan pasar yang lebih stabil.

Baca Juga: Transaksi short sell dihentikan, BEI: Untuk pengingat jangan menambah bensin ke api

“Ini hanya sekadar pengingat bagi pelaku pasar agar tidak menambah bensin ke dalam api,” terang Laksono di Gedung Bursa Efek Indonesia.

Meski demikian, aturan ini diberlakukan dengan pertimbangan saat ini dinilai belum perlu adanya kebijakan yang signifikan. “Sebab, pasar yang sehat adalah pasar yang minim intervensi,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×