kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Terkoreksi, USD/JPY masih berpeluang menguat


Kamis, 02 November 2017 / 20:47 WIB
Terkoreksi, USD/JPY masih berpeluang menguat


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang USD/JPY masih berpeluang naik. Dibandingkan dengan Jepang yang masih nyaman dengan kebijakan moneter longgar, Amerika Serikat (AS) yang menantikan gubernur baru Federal Reserve berpotensi unggul dihadapan mata uang Negeri Sakura. 

Namun ada potensi dollar bakal terkoreksi akibat perhatian pasar tercuri oleh putusan bank sentral Inggris yang akan menaikan suku bunganya. Secara teknikal, dollar AS masih memiliki kekkuatan terhadap yen.

Kamis (2/11) pukul 20.38 WIB, pasangan USD/JPY berada di level 114,06, melemah 0,12% dibandingkan penutupan kemarin di 114,18 yen per dollar. Dalam sepekan, pasangan ini menguat tipis 0,05% dari level 113,98 yen per dollar.

Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi melihat, pelemahan dollar merupakan respon pasar menantikan hasil keputusan bank sentral Inggris yang menaikkan suku bunganya pertama kali dalam satu dekade. "Dollar AS melemah pada yen karena pasar menarik uang menunggu putusan BOE, bisa jadi suntikan uang akan mengalir ke Inggris," jelas Nanang saat dihubungi KONTAN, Kamis (2/11).

Namun Nanang meyakini, dollar AS masih berpeluang menguat terhadap yen. Memang, inflasi Negeri Sakura masih di bawah target 2%. Sejumlah anggota Bank of Japan mengatakan target itu baru bisa tercapai di April 2019. Pun Jepang telah menurunkan perkiraan inflasi intinya yang semula di 1,1% menjadi 0,8%. Dengan angka inflasi yang rendah itu, Nanang melihat Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan kesulitan keluar dari kebijakan moneter ketatnya.

Masa jabatan Kuroda bakal habis pada 8 April 2018 mendatang. Walau Kuroda digantikan, Jepang nampaknya akan terus melanjutkan kebijakan moneter saat ini.

Secara teknikal, Nanang melihat semua indikator menunjukkan tren penguatan dollar AS terhadap yen. Pergerakan garis moving average (MA) 13, MA 26 dan indikator stochastic yang terus bergerak naik di area positif. Relative strength index (RSI) berada di level 62 terus mendaki dan indikator moving average convergence divergence (MACD) di zona positif.

Rekomendasi USD/JPY: sell
Support: 113,28 - 112,50 - 111,72
Resistance: 114,53 - 115,34 - 116,16

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×