kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terkoreksi tipis ke Rp 15.223 per dollar, rupiah diprediksi tetap stabil


Senin, 29 Oktober 2018 / 19:12 WIB
Terkoreksi tipis ke Rp 15.223 per dollar, rupiah diprediksi tetap stabil
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Disa Ayulia Agatha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya spekulasi dari pasar sebagai respons atas rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) kuartal III-2018 mendominasi pelemahan tipis rupiah di awal perdagangan minggu ini.

Di pasar spot, mata uang Garuda mengalami koreksi 0,04% ke level Rp 15.223 per dollar Amerika Serikat (AS).

Sedangkan, di data Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR), rupiah terkoreksi 0,07% menjadi Rp 15.218 per dollar AS.

Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto mengatakan, walaupun melemah kecenderungan rupiah masih cenderung stabil selama dua pekan belakangan ini. “Pelemahan hari ini merupakan respons dari sajian data GDP AS kuartal III,” kata Andri.

Pasalnya, Gross Domestic Product (GDP) atau Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) AS mencapai 3,5%, lebih tinggi dari perkiraan pasar 3,4%. Meskipun data tersebut mengalami pertumbuhan dibanding ekspektasi, bila dibandingkan dengan data kuartal II kali ini GDP AS cenderung lebih melambat.

“Selain itu, perdagangan awal pekan biasanya pelaku pasar belum terlalu aktif,” lanjutnya.

Di sisi lain, pelemahan Wall Street di perdagangan Jumat (26/10) juga menguntungkan posisi dollar dan berlangsung hingga awal pekan ini.

Namun pergerakan stabil rupiah juga didorong dari sisi domestik, di mana para pelaku pasar masih merespon sajian data positif dari surplus neraca dagang, pertumbuhan sektor kredit, BI menahan suku bunga, aktifnya pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) di November.

Andri menilai, dalam minggu ini, mata uang Garuda masih bergerak di kisaran yang sama seperti dua pekan terakhir.

Menurut Ekonom PT Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro, pelemahan rupiah pada Senin (29/10) adalah technical correction yang wajar. Selain adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI), meningkatnya demand dollar juga ikut mempengaruhi.

“Kebutuhan demand dollar bulan ini cukup besar terutama untuk pembayaran hutang luar negeri oleh pemerintah. BI juga melakukan aksi jual valas di pasar untuk menstabilkan nilai rupiah,” jelas Satria.

Dengan turunnya harga minyak serta gejolak yang terjadi pada Wall Street, rupiah diprediksi masih akan bergerak stabil hingga akhir pekan. Andri memproyeksikan rupiah dalam perdagangan Selasa (30/10) di kisaran Rp 15.170-Rp 15.210 per dollar AS.

“Ada potensi penguatan namun terbatas,” tutup Andi. Setali tiga uang, Satria juga memprediksi rupiah akan menguat di level Rp 15.190-Rp 15.240 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×