kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terkoreksi tipis, harga minyak WTI naik lebih dari 4% di bulan April


Senin, 30 April 2018 / 07:26 WIB
Terkoreksi tipis, harga minyak WTI naik lebih dari 4% di bulan April
ILUSTRASI. Kilang Minyak Exor Satu PT Pertamina, Balongan, Jabar


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan ini, harga minyak melanjutkan penurunan tipis akhir pekan lalu. Senin (30/4) pukul 7.13 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 di New York Mercantile Exchange turun tipis 0,16% ke US$ 67,99 per barel ketimbang akhir pekan lalu di US$ 68,10 per barel.

Harga minyak brent pun turun dalam dua hari perdagangan berturut-turut setelah mencapai level tertinggi Kamis pekan lalu. Harga minyak brent untuk pengiriman Juni di ICE Futures turun 0,39% ke US$ 74,35 per barel ketimbang harga pada Jumat lalu di US$ 74,64 per barel.

Akhir pekan depan, Presiden Amerika Serikat (AS) akan menentukan kelanjutan atau pembatalan sanksi Iran. Sanksi ini merupakan kesepakatan dengan enam negara lain atas program nuklir Iran. Jika sanksi diperbarui, maka ekspor minyak Iran akan terganggu dan menahan pasokan minyak global.

"Itulah faktor terbesar yang mendorong pasar minyak mentah saat ini. Volatilitas pasar minyak masih rendah sepekan ini karena menunggu keputusan 12 Mei," kata Rob Thummel, portfolio manager perusahaan investasi energi Tortoise Capital kepada Reuters.

Harga minyak brent naik 7,22% sepanjang bulan April. Sedangkan harga minyak WTI menguat 4,81% di bulan keempat tahun ini.

Faktor pendorong kenaikan harga minyak lainnya adalah penurunan produksi minyak mentah Venezuela. Dalam dua tahun terakhir, produksi minyak negara yang sedang kisruh ini turun hingga 40%.

Sementara AS terus menambah produksi minyak. Berdasarkan data Baker Hughes, sepekan lalu, ada tambahan lima rig yang beroperasi. Sehingga total ada 825 rig yang beroperasi di AS. Ini adalah jumlah terbesar sejak MAret 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×