Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten pakan ternak sudah bersiap mengantisipasi kenaikan permintaan pada momen Ramadan dan Lebaran 2022, salah satunya PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU).
Tri Mahawijaya Herlambang, Chief Marketing Officer WMUU mengatakan, jelang momen Bulan Ramadhan dan Lebaran 2022 ini, WMUU mempersiapkan ketersediaan stok produk-produk WMUU untuk memenuhi permintaan konsumen.
“Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya dan juga forecasting yang kami lakukan, sehingga produk-produk yang akan mengalami peningkatan permintaan di bulan Ramadhan dan Lebaran 2022 ini sudah tersiapkan,” ujarnya pada Kontan, Jumat (11/3).
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa fokus WMUU sekarang ini adalah dalam hal pendistribusian produk yang dapat diakses langsung oleh pasar rumah tangga. Sebagai tambahan, WMUU juga akan mengadakan promo-promo khusus bagi pelanggan untuk menyambut momen Bulan Ramadhan dan Lebaran 2022 ini.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bumi Serpong Damai (BSDE) yang Segera Terbitkan Obligasi
Dari data yang WMUU miliki, berdasarkan tahun–tahun sebelumnya peningkatan penjualan pada Bulan Ramadhan dan Lebaran dapat mencapai rata-rata 120%-140% dibandingkan bulan–bulan biasanya. “Perseroan optimis peningkatan penjualan di Bulan Ramadhan dan Lebaran 2022 ini akan serupa, utamanya didukung telah mulai meredanya penyebaran virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia,” tambah Tri.
Selain WMUU, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) juga bersiap mengantisipasi kenaikan permintaan jelang Ramadan dan Lebaran 2022.
Theo Lekatompessy, Komisaris SIPD mengatakan, sebagai salah satu strategi dalam menghadapi kenaikan permintaan, SIPD menjalankan penambahan shift penuh untuk mengamankan stok semenjak Februari 2022 agar permintaan masyarakat dapat dipenuhi selama puasa dan Lebaran.
Lebih lanjut ia mengatakan, permintaan pada Ramadan dan Lebaran biasanya akan mengalami kenaikan ketimbang bulan biasa. “Momen Lebaran umumnya mengalami kenaikan 30%-40% dari masa biasa,” jelasnya pada Kontan, Kamis (10/3).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bukit Asam (PTBA) dari Analis Berikut
Equity Analyst PT Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, bulan Ramadhan tahun ini pun lebih menarik daripada tahun kemarin, karena pemerintah telah melonggarkan kebijakan PPKM sehingga mobilitas masyarakat bisa lebih longgar. Ia bilang, kenaikan permintaan pada momen ini biasanya akan diikuti oleh kenaikan harga.
“Adapun sentimen negatif untuk sektor ini adalah kenaikan harga corn karena akan menaikkan harga pokok penjualan, sehingga margin perusahaan akan tergerus,” jelasnya.
Meski begitu, ia memprediksi kinerja emiten di sektor poultry akan bertumbuh sekitar 20%-30% pada tahun ini. Dimana akan dipimpin oleh CPIN dan JPFA karena market leader di sektor ini.
Dari jajaran saham sektor poultry, Andhika mencermati saham JPFA masih murah secara valuasi karena masih diperdagangkan di PER 9.48 kali. Selain itu, WMUU masih murah secara valuasi karena masih diperdagangkan di PER 9.70 kali.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan buy on weakness JPFA dengan target harga Rp 1.800 dan WMUU dengan target harga Rp 170.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News