Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ternyata ditanggapi negatif oleh pelaku pasar. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot hingga 5,01%. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun sempat membekukan sementara perdagangan (trading halt) mengingat IHSG yang terjerembap hingga 5%.
Bersamaan, saham-saham kelas kakap yang tergabung dalam Indeks LQ45 juga ikut terkapar. Hampir separuh penghuni indeks dengan likuiditas jempolan ini bahkan ada yang mengalami auto rejection bawah (ARB) karena merosot hingga mendekati 7%.
Urutan pertama saham Indeks LQ45 yang anjlok paling dalam adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang kemarin terkapar di level Rp 665 setelah terkoreksi 6,99%. Di urutan kedua, ada saham emiten peternakan yakni PT Japfa Compfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang juga anjlok hingga 6,99% ke level Rp 1.065.
Menyusul BSDE dan JPFA, terdapat saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan pelemahan masing-masing 6,97% dan 6,96%. Saham emiten aneka industri, PT Astra International Tbk (ASII) melemah 6,94% ke level Rp 4.560.
Baca Juga: Simak, ini sejumlah sentimen yang akan menyetir IHSG pekan depan
Saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga sama-sama terkoreksi hingga 6,93%. Sementara saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sama-sama melemah 6,92% pada perdagangan kemarin.
Alih-alih lanjut melemah dan kembali terkena ARB, saham-saham ini justru berbalik arah pada perdagangan hari ini. Ambil contoh, saham BSDE yang naik 3,01% pada penutupan perdagangan hari ini. Sementara itu, JPFA naik 3,76%, BBCA naik 1,64%, ACES naik 5,78%, dan ANTM berhasil naik hingga 4,73%.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, peluang saham-saham Indeks LQ45 ini untuk kembali melemah signifikan dan terkena ARB kembali cukup kecil. Sebab, pelemahan IHSG disertai pelemahan saham-saham blue chips kemarin dinilai hanya efek kejut dari rencana pemberlakuan PSBB.
Baca Juga: Simak saran Eyang Ratman dalam memilih saham saat ancaman resesi di depan mata
Sebab, secara teknikal, jika dilihat dari indikator MACD (sebelum pengumuman PSBB Jakarta), IHSG sudah sewajarnya mengalami koreksi. Selain itu, banyak saham yang dinilai sudah mencapai level support-nya. PSBB Jakarta pun mempercepat saham-saham ini mencapai level support. “Jadi malah potensi rebound yang lebih terbuka,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).
Senada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai IHSG memang berpotensi terkoreksi terlebih dahulu barulah bisa menguat. Pelemahan IHSG dan bergugurannya saham-saham blue chips kemarin memang merupakan efek dari kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang akan menerapkan PSBB kembali.
Herditya pun memperkirakan secara teknikal bahwa penguatan IHSG dan bangkitnya sejumlah saham blue chips hari ini merupakan technical rebound. Masih ada skenario dari IHSG untuk terkoreksi kembali.
Baca Juga: IHSG naik 2,56% ke 5.016 pada Jumat (11/9), jual bersih asing capai Rp 2,26 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News