Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hari ini (23/4), rupiah mencatatkan pelemahan terbesar dalam sebulan terakhir. Bahkan, pelemahan rupiah terbesar jika dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.47 WIB, rupiah keok 1% menjadi 11.641 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 20 Maret lalu. Dengan demikian, di sepanjang bulan April, pelemahan rupiah sudah mencapai 2,4%.
Analis berpendapat, pelemahan rupiah terjadi seiring adanya ketidakpastian politik di dalam negeri. Seperti yang diketahui, hasil quick count pemilihan legislatif lalu, tidak ada satu partai pun yang berhasil mencapai level minimum untuk mencalonkan nominasi calon presiden masing-masing. Selain itu, tiga besar partai pemenang pileg pun belum mengumumkan siapa wakil presiden yang akan mereka usung.
Selain itu, pelaku pasar juga mencemaskan adanya potensi pembengkakan defisit neraca perdagangan yang akan memangkas tingkat permintaan aset-aset Indonesia. Pada pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi, defisit transaksi berjalan bisa melampaui angta 2% dari Produk Domestik Bruto pada kuartal lalu, dari posisi 1,98% pada kuartal sebelumnya.
"Kami tengah menunggu siapa dipasangkan dengan siapa pada pemilihan presiden mendatang. Alhasil, pelaku pasar menjadi tak sabar dan sedikit menarik diri," jelas Irene Chung, currency strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News