kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tergerus sentimen kenaikan suku bunga AS, harga timah masih akan melemah


Minggu, 29 Juli 2018 / 15:01 WIB
Tergerus sentimen kenaikan suku bunga AS, harga timah masih akan melemah
ILUSTRASI. Bongkar Muat Timah


Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga timah cenderung masih belum stabil. Proyeksi analis, harga timah memang masih akan terus melemah meski saat ini sedikit menguat.

Mengutip Bloomberg, Jumat (27/7), harga timah untuk kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) ditutup menguat 0,38% ke level US$ 19.925 per metrik ton. Harga timah sempat menyentuh level terendah sepanjang tahun di level US$ 19.325 per metrik ton.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan harga timah yang sedang naik seperti sekarang hanya sementara saja. "Harga timah masih akan melemah karena beberapa sentimen salah satunya rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika yang masih akan dinaikkan dua kali lagi," katanya.

Pergerakan dollar Amerika Serikat (AS) yang semakin menguat serta index dollar yang kemungkinan akan menguat membawa tekanan hampir ke semua komoditas termasuk timah. 

Ibrahim juga mengatakan, rencana pertemuan European Central Bank (ECB) yang mengurangi stimulus mereka sebesar € 2,6 triliun juga ikut mempengaruhi index serta pergerakan dollar AS untuk semakin menguat.

Selain itu, perang dagang yang masih terjadi diantara AS-China juga menjadi salah satu sentimen pelemahan harga timah. Seandainya perang dagang selesai, kata Ibrahim timah bisa saja kembali menyentuh harga US$ 21.000 per metrik ton.

"Kalau dengan situasi seperti ini, tidak heran jika nantinya harga timah bisa menyentuh US$ 17.000 per metrik tonnya," imbuhnya.

Seperti dalam pemberitaan Kontan.co.id Senin (9/7) harga timah secara jangka panjang sudah mendekati area psikologis support-nya. Jika spekulasi makin tinggi di pasar global dan area support dilewati, harga timah akan cenderung terus tertekan.

Belum ada sentimen lain uang dapat mendorong harga timah untuk kembali menguat. Banyaknya sentimen dari global akan terus menekan harga timah.

Secara teknikal, Ibrahim melihat saat ini Bolinger Band Moving averange memang masih bergerak 10% di atas Bollinger bawah dan kemungkinan akan jatuh. Indikator MACD juga masih 70% positif. Namun, indikator Stochastic berada 60% negatif dan RSI yang 70% positif.

Ibrahim merekomendasikan sell untuk timah. Ia memproyeksikan harga masih akan melemah dengan rentang US$ 19.700-US$ 19.870 per metrik ton. Sementara, sepekan ke depan, ia memprediksi harga berada di kisaran US$ 19.500-US$ 19.900 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×