kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak pengetatan PPKM Mikro, saham Mitra Adiperkasa (MAPI) direkomendasikan jual


Sabtu, 26 Juni 2021 / 11:57 WIB
Terdampak pengetatan PPKM Mikro, saham Mitra Adiperkasa (MAPI) direkomendasikan jual
ILUSTRASI. CGS CIMB Sekuritas memangkas proyeksi same store sales growth (SSSG) Mitra Adiperkasa (MAPI) tahun ini dari semula 32% menjadi 25%.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali memutuskan untuk memperketat PPKM Mikro seiring kasus Covid-19 yang melonjak tinggi. Alhasil, pusat perbelanjaan dibatasi jam operasionalnya hanya hingga pukul 20.00 serta pengunjung yang juga dibatasi hanya 25%.

Analis CGS CIMB Sekuritas Patricia Gabriela dalam risetnya pada 23 Juni menuliskan, pengetatan PPKM Mikro ini akan berdampak negatif pada kinerja emiten ritel, termasuk PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Ia bilang, sebelumnya, pembatasan sosial yang lebih ketat mengakibatkan penurunan lalu lintas ritel sebesar 5%-16% dibanding sebelum dilakukannya pembatasan. 

“Kami memperkirakan pembatasan kali ini akan membuat lalu lintas ritel pada Juni akan turun ke 23% di bawah level pre-Covid-19. Angka tersebut juga jauh lebih rendah 20% dibanding lalu lintas pada Mei kemarin. Angka lalu lintas ritel ke depan akan ditentukan seperti apa potensi pertumbuhan kasus Covid-19,” tulis Patricia dalam riset.

Dengan jumlah kasus harian Covid-19 yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, Patricia memperkirakan pemberlakukan PPKM Mikro ini bisa berlangsung lebih dari dua minggu. Hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada proses pemulihan kinerja MAPI selepas Juli.

Baca Juga: Ini rekomendasi Mirae Asset untuk saham-saham ritel pasca PPKM mikro diperketat

Berdasarkan perkembangan kondisi terbaru, Patricia lantas memangkas proyeksi same store sales growth (SSSG) MAPI pada tahun ini dari semula 32% menjadi 25%. Dia juga menurunkan proyeksi pendapatan MAPI pada tahun ini dari Rp 22,18 triliun menjadi Rp 21 triliun. Sementara untuk laba bersih diproyeksikan akan sebesar Rp 608 miliar. 

Sejauh ini MAPI belum mengumumkan apakah akan membagikan dividen atau tidak. Hanya saja, Patricia melihat besar kemungkinan MAPI tidak akan membagikan dividen seiring dengan masih tingginya ketidakpastian akibat dari Covid-19.

CGS CIMB Sekuritas pun menurunkan rating untuk MAPI dari beli menjadi jual dengan target harga Rp 600 per saham seiring potensi terganggunya proses pemulihan traffic kunjungan. Jumat (25/6), harga saham MAPI ditutup turun 1,41% ke Rp 700 per saham.

Selain itu, adanya rencana perusahaan seperti GoTo dan Bukalapak untuk melantai di bursa juga menjadi salah satu risiko. “Bisa saja investor justru akan beralih ke saham-saham e-commerce ketika sudah listing karena potensi pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi,” tutup Patricia.

Baca Juga: Pemerintah kembali tetapkan PPKM Mikro, ini rekomendasi analis untuk sektor ritel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×