Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berhadapan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah. Meskipun demikian, pada perdagangan Jumat (7/6), rupiah menguat 0,42% menjadi Rp 16.195 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analisis menunjukkan bahwa fluktuasi rupiah dapat berdampak positif atau negatif pada kinerja emiten. Emiten yang berorientasi ekspor dan minim bahan baku impor, seperti di sektor komoditas, akan mendapatkan dampak positif.
Di sisi lain, emiten yang lebih banyak menjual produk impor, seperti di sektor farmasi, akan merasakan dampak negatif dari pelemahan rupiah.
Berikut adalah rekomendasi saham-saham yang terdampak pelemahan rupiah namun masih layak untuk dicermati:
1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, memperkirakan bahwa kinerja KLBF tahun ini masih memiliki potensi pertumbuhan positif. Pada kuartal I 2024, KLBF mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 957,5 miliar, meningkat 11,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: JP Morgan Kerek Rekomendasi Saham Astra International (ASII), Cermati Saran Analis
Pendapatan neto KLBF juga meningkat menjadi Rp 8,36 triliun, naik 6,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Azis melihat bahwa KLBF masih memiliki prospek pertumbuhan yang positif dengan strategi ekspansi ekspor dan efisiensi biaya yang diterapkan perusahaan.
Rekomendasi: Beli
Target Harga: Rp 1.700
2. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, memperkirakan bahwa kinerja GJTL masih berpotensi positif tahun ini karena laporan keuangannya yang baik.
Meskipun pada akhir perdagangan Jumat (7/6) sahamnya turun 1,38% menjadi Rp 1.070, penjualan kendaraan yang berpotensi tumbuh kembali tahun ini dapat meningkatkan kinerja emiten ban. Dari tahun sebelumnya, harga saham GJTL telah naik 113,68%.
Rekomendasi: Tahan
Target Harga: Rp 1.120
3. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
CEO Edvisor Praska Putrantyo memprediksi bahwa kinerja LPKR berpotensi tertekan tahun ini. LPKR mencatatkan kerugian sebesar Rp 179,12 miliar pada kuartal I 2024 meskipun pendapatan neto meningkat. LPKR terdampak pelemahan rupiah karena memiliki utang obligasi dalam dolar AS senilai Rp 6,4 triliun.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Indika Energy (INDY) di Tengah Tekanan Harga Batubara
Rekomendasi: Tahan
Target Harga: Rp 70 - Rp 85
4. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Analis JP Morgan, Benny Kurniawan, memprediksi bahwa kinerja ICBP masih berpotensi tumbuh positif tahun ini, meskipun terdampak pelemahan rupiah. Laba bersih ICBP per 31 Maret 2024 melorot 40,52% secara tahunan menjadi Rp 2,35 triliun, tetapi penjualan bersihnya meningkat 4,07% menjadi Rp 19,92 triliun.
Rekomendasi: Overweight
Target Harga: Rp 13.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News