Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Lalu dari sisi pihak berelasi dengan PT Prima Globalindo Logistik memberi kontribusi sebesar 13% atau setara Rp4,37 miliar.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat dari Rp330,26 juta pada periode yang sama tahun 2019, menjadi Rp1,25 miliar pada semester I 2020.
"PSBB jilid II ini tentu akan berimbas lagi, tetapi kami masih belum mengetahui bagaimana efeknya. Namun mengingat sebagian besar aktivitas kami ada di Jabodetabek maka akan berpotensi mengalami penurunan lagi," sambung dia.
Ia berkata, pada masa PSBB jilid II di DKI Jakarta ini, moda transportasi memang masih diizinkan beroperasi. Tetapi, permintaan pengiriman barang di area Jabodetabek, dipastikan menurun.
Baca Juga: Armada Berjaya (JAYA) membagi dividen 25% dari laba tahun lalu, catat jadwalnya
"Kalau di daerah luar pulau, PSBB total juga memberi imbas ke lini bisnis angkutan multimodanya," tambah dia.
Sama halnya dengan penundaan ekspansi, tahun ini JAYA juga belum memiliki rencana penambahan unit armada dari serapan capex. Dengan demikian, pihaknya fokus pada penggunaan armada yang tersedia saat ini.
Lebih lanjut lagi, pendapatan aset dan liabilitas JAYA tercatat menurun masing-masing 3,6% dan 16,15% menjadi Rp89,17 miliar dan Rp23,82 miliar. Adapun ekuitas meningkat 1,96% menjadi Rp65,35 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News