kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak Covid-19, Kabelindo Murni (KBLM) perkuat penjualan ke swasta


Kamis, 16 Juli 2020 / 11:11 WIB
Terdampak Covid-19, Kabelindo Murni (KBLM) perkuat penjualan ke swasta
ILUSTRASI. Kabelindo Murni Tbk KBLM merupakan perusahaan produsen kabel


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangsungan usaha PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) terganggu akibat pagebluk Covid-19. Emiten kabel ini melakukan pembatasan operasional pada bagian produksi dengan perkiraan 1 bulan -3 bulan lamanya.

Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/7), manajemen KBLM memperkirakan kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan operasional tersebut mencapai kurang dari 25% terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019.

Adapun akibat pandemi ini, KBLM telah merumahkan 26 karyawan sejak Januari 2020 hingga saat ini. Namun, pandemi Covid-19 tidak berdampak pada pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek KBLM maupun anak usaha.

Pandemi Covid-19 juga tidak berdampak pada permasalahan hukum yang bersifat material seperti gugatan pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) hingga pembatalan kontrak material.

Baca Juga: Bisnis Kabel Terganjal Pandemi, Voksel (VOKS) dan Kabelindo (KBLM) Mengerem Ekspansi

Untuk mempertahankan kelangsungan usaha, maka produsen kabel ini bakal meningkatkan penjualan ke sektor swasta dan sejumlah proyek.

Kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu, Direktur Independen Kabelindo Murni Petrus Nugroho mengatakan, saat ini KBLM memasang mode bertahan (survive) di tengah terjangan pandemi yang belum kunjung usai. Namun, Petrus menegaskan KBLM tetap bergerilya mencari pelanggan khususnya dari sektor swasta.

Asal tahu, KBLM telah merampungkan penambahan kapasitas produksi kabel low voltage (tegangan rendah) dari semula 650 ton menjadi 800 ton per bulan. Produksi ini berasal dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 20 miliar yang merupakan ‘lungsuran’ dari capex tahun lalu.

Petrus mengatakan, KBLM telah memulai penjualan produk hasil penambahan kapasitas ini, yakni berupa produk kabel building wire atau low voltage biasa serta flexible cable. “Hanya saja, kapasitasnya tidak terserap pabrik semua karena kondisi pasar,” ujar Petrus (23/6).

Sepanjang kuartal I-2020, KBLM mencatatkan kenaikan penjualan kabel ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Penjualan Kabelindo ke PLN tercatat sebesar Rp 37,23 miliar, naik 100% dari realisasi tahun sebelumnya. Pada kuartal I-2019, KBLM tidak mencatatkan penjualan sama sekali kepada PLN.

Baca Juga: Meski ada Covid-19, Kabelindo Murni (KLBM) belum merevisi target pendapatan tahun ini

Petrus menuturkan, naiknya jumlah penjualan kepada PLN disebabkan adanya pengiriman yang tertunda (outstanding) yang dibukukan pada kuartal I-2020. Di sisi lain, pada kuartal pertama 2019, sedang ada transisi tender.

“Jadi pendapatan dari PLN lebih baik di kuartal pertama 2020,” sambung Petrus. Penjualan kabel kepada PLN menyumbang 14,78% terhadap total penjualan KBLM pada triwulan pertama 2020 yang mencapai Rp 257,1 miliar.

Meski demikian, penjualan KBLM secara konsolidasian sepanjang tiga bulan pertama 2020 menurun secara tahunan. Per kuartal I-2020, total pendapatan KBLM mencapai Rp 257,1 miliar, turun  4,65%  bila dibandingkan pendapatan pada kuartal I-2019, yakni Rp 269,64 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×