Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 juga dirasakan perusahaan properti seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Direktur Pakuwon Jati, Ivy Wong, mengatakan, jumlah pasien pandemi Covid-19 yang saat ini masih terus meningkat serta masih berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyulitkan kondisi PWON saat ini.
Baca Juga: Ini 10 saham terbesar yang dilepas asing pada perdagangan Senin (11/5)
Dari sisi penjualan aset, Ivy memprediksi akan mengalami tekanan di tahun ini. Meski belum pasti jumlahnya, yang jelas Pakuwon Jati akan menurunkan target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tahun ini dari yang awalnya ditargetkan Rp 1,7 triliun.
Selain itu, bisnis akan terpengaruh dari sisi cicilan pembayaran perumahan karena adanya penundaan pembayaran oleh pembeli. Situasi ini dapat berdampak terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan.
Pembatasan sosial yang telah diimplementasikan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Indonesia juga menyebabkan penurunan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan seiring dengan penutupan sementara atau berkurangnya jam operasional dari pusat perbelanjaan, penutupan gedung perkantoran dan karyawan diminta bekerja dari rumah.\
Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) bukukan kenaikan laba 7,09% di 2019
Jika pun PSBB sudah dihentikan, pemilik mal Kota Kasablanka dan Gandaria City ini memerlukan waktu untuk kembali normal.
"Sangat sulit di sektor kami. Jika PSBB sudah diangkat, trafik ke mal masih perlu waktu untuk kembali ke normal. Karena ada jaga jarak, toko punya capacity juga akan turun," jelas Ivy kepada Kontan, Rabu (13/5).
Industri perhotelan juga terkena dampak signifikan disebabkan oleh pembatasan perjalanan, pembatalan perjalanan dan penyelengaraan acara, sebagai akibat dari larangan perkumpulan masal.
Dengan kondisi tersebut, Ivy mengatakan saat ini Pakuwon Jati hanya bisa melakukan efisiensi beban operasional. "PWON tetap harus berjalan, hanya bisa ikat pinggang," imbuh dia.
PWON akan terus memonitor perkembangan Covid-19 dan terus melakukan evaluasi, untuk selanjutnya mengambil kebijakan seperti mengendalikan arus kas dan biaya beban administrasi yang tidak perlu.
Baca Juga: Ini 10 saham net sell terbesar asing pada perdagangan kemarin, Senin (4/5)
Adapun soal anggaran belanja modal, PWON tetap menyediakan dana Rp 900 miliar untuk konstruksi proyek yang saat ini tetap berjalan normal.
Pada tahun lalu, PWON mencatatkan kenaikan pendapatan 1,69% dari Rp 7,08 triliun. Didorong oleh kenaikan pendapatan berulang (recurring income) yang tumbuh 6% sedangkan pendapatan development cenderung flat. Sedangkan realisasi marketing sales pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 1,5 triliun. sesuai dengan proyeksi PWON.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













