Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan investasi, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) mencatatkan penurunan kinerja keuangan sepanjang 2022.
Laba bersih SRTG tercatat sebesar Rp 4,62 triliun pada 2022. Capaian itu melorot 81,43% secara tahunan dari tahun 2021 yang sebesar Rp 24,89 triliun.
Hal tersebut disebabkan oleh penurunan keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas lain. Pos pendapatan ini turun 84,75% menjadi Rp 3,72 triliun di 2022 dari Rp 24,41 triliun di tahun sebelumnya.
Setali tiga uang, laba bersih Provident Investasi Bersama ambles 88,13% secara tahunan menjadi Rp 239,55 miliar. Pada tahun sebelumnya, PALM mampu mencetak laba bersih Rp 2,01 triliun.
Baca Juga: Saratoga (SRTG) Divestasi Kepemilikan Saham Rumah Sakit Famon Awal Bros (PRAY)
Turunnya laba bersih perseroan akibat keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya melorot 85,71% menjadi Rp 285,9 miliar. Pada akhir 2021, pos tersebut mencatatkan nilai Rp 1,99 triliun.
Selain itu, pos pendapatan PALM tercatat kosong jika dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 316,6 miliar. Hal tersebut lantaran pada 2022 lalu PALM beralih bisnis dari perusahaan perkebunan sawit menjadi perusahaan investasi.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama, Nicodimus Anggi menjelaskan memang kinerja kedua emiten tersebut dibebani oleh penurunan investasi di beberapa saham.
Dia mencermati ada berbagai hal yang membuat penurunan atas investasi saham tersebut, mulai dari adanya ketidakpastian hingga kurang tepatnya waktu untuk berinvestasi.
"Untuk melirik saham perusahaan investasi akan lebih cocok jika volatilitas di pasar saham sudah sangat berkurang untuk memitigasi risiko, bukan seperti saat ini," imbuh dia kepada Kontan.co.id, Senin (27/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News