Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) diprediksi masih akan melanjutkan kenaikan hingga akhir tahun. Apalagi, pada perdagangan Rabu (6/11) harga CPO kembali sukses menembus rekor harga baru.
Mengutip Bloomberg, harga CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2020 tercatat naik 1,53% ke level harga baru RM 2.554 per metrik ton dari perdagangan hari sebelumnya yakni RM 2.515 per metrik ton.
Baca Juga: Harga CPO tembus rekor baru, begini komentar analis
Analis Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, tren harga CPO baik dari fundamental maupun teknikal masih menunjukkan tren bullish atau kenaikan. "Prospek positif karena ekspor CPO Malaysia ke China di Oktober masih cukup tinggi, atau tumbuh 48% month on month (mom)," kata Deddy kepada Kontan.co,id, Rabu (6/11).
Menurut Deddy, sentimen tarik menarik permintaan dan pasokan CPO masih menjadi faktor penggerak harga ke depan. Di mana per Oktober 2019, Deddy mengatakan persediaan CPO Malaysia tercatat masih tumbuh 2,8%. Hal ini berpotensi untuk menekan harga CPO.
Di sisi lain, pasar juga masih memantau perkembangan negosiasi perang dagang antara AS dengan China. Namun, rencana Indonesia dan Malaysia untuk meningkatkan penggunaan biodiesel di tahun depan menjadi katalis positif bagi harga CPO ke depan.
Baca Juga: Harga minyak terkoreksi di tengah tren kenaikan
Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia berniat menaikkan penggunaan biodiesel sebesar 45% di 2020, sedangkan Malaysia baru akan merealisasikan penggunaan biodiesel B20 di tahun depan. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa aktifitas ekspor ke pasar global bakal cenderung mengalami kenaikan dan permintaan cukup tinggi.
"Dengan tingginya permintaan B20 dan B30 ke depan, bukan tidak mungkin pasokan CPO di pasar global mengalami penurunan dan berpotensi menaikkan harga," ungkapnya.
Untuk itu, investor masih direkomendasikan untuk melakukan buy saat harga masih berada bertahan di rentang support RM 2.400 per metrik ton hingga RM 2.500 per metrik ton. Adapun hingga akhir tahun, harga CPO berpeluang menyentuh RM 2.700 per metrik ton selama harga masih berada di kisaran area support.
Baca Juga: Gapkindo: Penurunan produksi karet menekan efisiensi biaya produksi industri
Apalagi, secara teknikal pergerakan harga CPO masih menunjukkan tren bullish untuk kontrak Januari 2020. Ini ditunjukkan oleh indikator MACD yang masih berada di area positif, dan tercermin harga yang berada di atas moving average (MA)50, MA100 dan MA200.
Selain itu, indikator stochastic juga berada di area 89 yang mengindikasikan penguatan, disusul RSI yang berada di area 75 dengan potensi menguat walaupun masih dalam ancaman koreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News