kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembus level US$ 13.000, begini prospek bitcoin ke depan


Jumat, 23 Oktober 2020 / 20:53 WIB
Tembus level US$ 13.000, begini prospek bitcoin ke depan
ILUSTRASI. Ilustrasi reksdana dan bitcoin. KONTAN/Muradi/2020/01/14


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Naiknya harga bitcoin ke level US$ 13.000 perlu dikonfirmasi, apakah trennya bisa berlanjut atau hanya bersifat sementara. Menurut, Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda kenaikan harga kali ini dikarenakan sentimen Paypal. 

Sebagai informasi, baru-baru ini perusahaan dompet online Paypal mengeluarkan fitur pembayaran bitcoin. Integrasi crypto di platform Paypal tersebut berhasil memberikan sentimen positif pada harga bitcoin saat ini. 

"Ini kejadiannya sama seperti saat Libra announce dan membuat harga crypto menguat. Paypal juga salah satu di dalam konsorsium tersebut," ungkap Manda kepada Kontan, Jumat (23/10). 

Baca Juga: Harga bitcoin terus naik, faktor fundamental ini penyebabnya

Namun, hingga akhir tahun Manda mengaku belum terlalu optimistis terhadap prospek harga bitcoin. Ini berkaca pada kondisi ekonomi global dan pasar keuangan saat dihadapkan pada pandemi Covid-19 di sepanjang tahun ini. "Kecuali, dalam kejadian tertentu bitcoin bisa tembus US$ 15.000 di bulan depan, maka ada harapan akhir tahun harga akan kuat di kisaran US$ 15.000 tersebut," jelasnya. 

Sebelumnya, CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan bahwa harga bitcoin dalam tren bullish. Ditambah lagi, pegiat aset kripto tidak hanya bermain di bitcoin saja. Banyak investor yang mengalihkan uang mereka ke aset kripto lain karena ada sistem Decentralized Finance (DeFi).

Ke depan, Oscar menilai bitcoin masih menjadi aset kripto yang paling populer. Tidak menutup kemungkinan, kenaikan akan terjadi sampai akhir tahun, bahkan hingga tahun depan, meskipun disertai masa jenuh atau masa koreksi. 

Adapun beberapa faktor penggerak harga bitcoin ke depan, salah satunya karena sentimen dari Amerika Serikat (as) yang bakal menyelenggarakan melakukan pemilihan Presiden. Setelah presidennya terpilih, maka akan ada kebijakan ekonomi sehingga mendorong ekosistem blockchain atau cryptocurrency, sehingga akan berdampak kepada peningkatan harga bitcoin.

Baca Juga: Banyak kabar positif, Bitcoin bakalan semakin perkasa

"Negara-negara lain juga melakukan stimulus perekonomian untuk bangkit dari pandemi. Jadi, akan berpengaruh kepada prospek bitcoin dan cryptocurrency lainnya," jelas Oscar kepada Kontan beberapa waktu lalu. 

Bahkan, Oscar melihat peluang harga bitcoin bisa meraih puncaknya di sepanjang sejarah. Itu disebabkan maraknya orang-orang yang beralih ke aset bitcoin. Tidak sedikit pula investor kakap di belahan dunia yang meyakini bitcoin lebih baik dari emas. 

Bitcoin adalah investasi primadona. Di samping itu, juga banyak aset kripto lain yang layak dikoleksi dengan utilitas yang berbeda, seakan melengkapi kehadiran bitcoin sebagai instrumen investasi," tandasnya.

Selanjutnya: Tembus US$ 13.000, bitcoin berpeluang naik menuju level US$ 14.500

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×