kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekanan rupiah dari pasar global masih besar


Minggu, 02 Agustus 2020 / 18:36 WIB
Tekanan rupiah dari pasar global masih besar
ILUSTRASI. Rupiah mencatatkan pelemahan sebanyak 0,27% ke level Rp 14.653 per dolar AS pada kurs tengah BI, Kamis lalu.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya resesi di Amerika Serikat (AS) sepanjang kuartal II-2020, diprediksi bakal jadi sentimen kuat yang menggiring mata uang Garuda cenderung lesu sepekan ke depan. Di sisi lain, beberapa sentimen domestik juga berpotensi menekan pergerakan rupiah.

Mengutip Bloomberg, pergerakan kurs spot rupiah melemah 0,07% di level Rp 14.600 per dolar AS pada perdagangan Kamis (30/7). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah mencatatkan pelemahan sebanyak 0,27% ke level Rp 14.653 per dolar AS pada penutupan pekan lalu.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan melemah pada sesi perdagangan pekan depan. Faktornya lebih kepada resesi di AS yang cukup dalam dibandingkan konsensus para ekonom.

"Ini membuat pelaku pasar global cenderung main aman dan memilih safe haven seperti surat utang pemerintah dan emas," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Baca Juga: Kurs rupiah diprediksikan melemah pada awal pekan

Selain itu, pelaku pasar juga memantau perkembangan untuk melihat risiko sebelum masuk ke pasar saham, yang mana saat ini pergerakannya dianggap masih terlalu fluktuatif. Alhasil, net sells atau aksi jual di bursa saham tercatat nyaris mendekati dua triliun rupiah dalam sepekan terakhir.

Adapun sentimen dari domestik, seperti faktor progres realisasi anggaran pascapembentukan komite pemulihan ekonomi, masih menjadi sentimen yang ditunggu-tunggu pelaku pasar. Di sisi lain, masih tingginya kasus positif Covid-19 masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar.

Untuk itu, Bhima memperkirakan pergerakan rupiah masih berpeluang tertekan pekan depan dan bergerak di rentang Rp 14.700 per dolar AS, hingga Rp 14.790 per dolar AS. "Dominasi pergerakan rupiah lebih dipengaruhi sentimen eksternal, seperti pengumuman data resesi di negara maju," ujar Bhima.

Baca Juga: Terkoreksi 0,07% di pekan ini, bagaimana nasib rupiah di pekan depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×