kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kurs rupiah diprediksikan melemah pada awal pekan


Minggu, 02 Agustus 2020 / 17:15 WIB
Kurs rupiah diprediksikan melemah pada awal pekan
ILUSTRASI. Kurs spot rupiah melemah 0,07% di level Rp 14.600 per dolar AS pada perdagangan Kamis (30/7).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan sepekan ke depan. Adapun sentimen yang bakal mendukung pergerakan mata uang Garuda tersebut berasal dari sentimen domestik dan eksternal.

Mengutip Bloomberg, kurs spot rupiah melemah 0,07% di level Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (30/7). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah melemah 0,27% ke level Rp 14.653 per dolar AS pada penutupan pekan lalu.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, kondisi pasar nilai tukar saat ini masih dibayangi oleh dua sentimen yang saling tarik-menarik. Sentimen tersebut terkait dengan pemulihan ekonomi dan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hotman Paris mengaku kehilangan miliaran rupiah dari kasus investasi bodong! Kok bisa

"Potensi pemulihan ekonomi memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Sementara itu, kekhawatiran penularan Covid-19 yang meninggi akan menekan aset berisiko," kata Ariston kepada Kontan.co.id, Minggu (2/8).

Bahkan, pelemahan rupiah yang terjadi sepekan lalu turut mencerminkan adanya kekhawatiran pasar terhadap penularan virus Covid-19, yang diikuti fenomena gelombang kedua penyebaran di beberapa negara.

Selain itu, Ariston menilai bahwa secara umum sentimen negatif bisa membayangi aset berisiko sepanjang pekan. "Rupiah mungkin bisa melemah lagi, karena masih ada potensi itu," tambahnya.

Baca Juga: Terkoreksi 0,07% di pekan ini, bagaimana nasib rupiah di pekan depan?

Di sisi lain, pasar keuangan global juga tengah memperhatikan gangguan ekonomi di AS karena pandemi yang menekan dolar AS. Kondisi tersebut berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS di kemudian hari.

Untuk itu, Ariston memperkirakan pada sepekan ke depan mata uang Garuda bakal bergerak di kisaran resistance Rp 14.750 per dolar AS. Sedangkan potensi level support berada di area Rp 14.450 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×