kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Tekanan harga batubara masih akan berlanjut


Kamis, 10 September 2015 / 22:05 WIB
Tekanan harga batubara masih akan berlanjut


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pemangkasan produksi batubara belum mampu mendorong kenaikan harga. Meski produksi dipangkas, harga batubara tetap mendapat tekanan dari turunnya permintaan global.

Mengutip Bloomberg, Rabu (10/9) harga batubara kontrak pengiriman Oktober 2015 di bursa ICE Futures Exchange stagnan di level US$ 56,75 per metrik ton. Selama sepekan, harga batubara turun 3,1%.

Guntur Tri Hariyanto, Analis Pefindo mengatakan, permintaan batubara dari beberapa negara terus menurun.

Di China turunnya permintaan seiring dengan melemahnya kondisi ekonomi di negeri panda itu.

Pemerintah China juga mengubah kebijakan dengan mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

Hal serupa terjadi di Eropa. Negara-negara di Eropa terus meningkatkan porsi penggunaan energi terbarukan dan membatasi penggunaan batubara.

"Kondisi ekonomi di sana juga masih lemah," imbuh Guntur.

Lalu di India, permintaan batubara juga diperkirakan terus menurun seiring dengan digalakkannya kebijakan energi terbarukan dan produksi gas.

"Diperkirakan impor batubara pada tahun 2020 ke atas akan minim sekali," imbuh Guntur.

Sementara dari sisi produsen, industri batubara di Indonesia tahun ini mengalami pelemahan yang sangat dalam.

Ekspor batubara Indonesia di semester pertama 2015 turun 18%. Indonesia merupakan negara yang mengalami dampak terbesar dari pengetatan impor batubara di China.

Guntur menduga prospek jangka panjang batubara masih akan redup.

Permintaan batubara secara struktural masih akan terus menantang, apalagi lemahnya kondisi pasar diprediksi akan terus berlanjut.

Menurut Guntur, industri batubara akan sangat terbantu apabila industri ini telah berhasil membuat teknologi penangkap karbon yang murah, mengingat teknologi tersebut saat ini masih mahal.

Oleh karena itu, dalam jangka panjang, Gubtur menduga akan ada penelitian dan teknologi yang dihasilkan terkait dengan penangkap karbon.

"Bagaimanapun sumber daya energi dari batubara cukup berlimpah dan biaya produksinya cukup murah," lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×