kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Tahun depan, DOID bidik kenaikan produksi batubara


Rabu, 09 September 2015 / 16:56 WIB
Tahun depan, DOID bidik kenaikan produksi batubara


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) akan lebih optimis pada tahun depan. Pasalnya, beberapa kontrak baru yang didapat tahun ini akan mulai beroperasi dan bakal meningkatkan kinerja DOID pada tahun 2016 mendatang.

Errinto Pardede, Sekretaris Perusahaan DOID memperkirakan, dari jasa tambang bisa terjadi kenaikan produksi pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 5%-7% di tahun depan.

Tahun ini, perseroan menargetkan produksi overburden removal sebesar 270 juta bcm. Dengan begitu, pada tahun depan, produksinya bisa menjadi 285,3 juta - 288,9 juta bank cuibic meter (bcm).

Sementara itu, produksi batubara di tahun depan akan lebih tinggi, menjadi 39,6 juta ton atau naik 20% dari target tahun ini yang sebesar 33 juta ton. Kenaikan produksi tersebut diprediksi bakal berasal dari pengoperasian kontrak baru dengan PT Sungai Danau Jaya (SDJ) milik Geo Energy Resources Ltd.

"Diharapkan memang kontrak yang sudah existing tidak berkurang dan beberapa bisa diproduksi pada akhir tahun ini," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (9/9).

Target dari jasa tambang di SDJ adalah produksi sebesar pengupasan lapisan tanah sebesar 130 juta bcm dan 43 juta ton batubara sampai tahun 2023 mendatang. Nilai kontrak tersebut mencapai US$ 300 juta.

Tahun ini, DOID juga sudah mendapat kontrak dari PT Tadjahan Antang (TAM) dengan produksi 45 juta bcm dan 8 juta ton batubara selama tiga tahun ke depan. "Kami masih akan terus mencari kontrak baru pertambangan," imbuhnya.

Seiring dengan ekspansi di tahun depan yang makin besar, Errinto memperkirakan nilai belanja modal alias capital expenditure (capex) DOID akan lebih tinggi dari tahun ini. Sebagai informasi, sampai akhir tahun, DOID berharap bisa menyerap capex senilai US$ 56 untuk peremajaan alat-alat berat serta membangun infrastruktur.

Sampai tengah tahun, DOID memang baru merealisasikan belanja modal senilai US$ 14 juta. Namun, harapannya, realisasi capex akan lebih tinggi di semester II. "Tahun depan memang masuk masa jatuh tempo alat berat yang usianya sudah tua. Sehingga harus diganti dan membutuhkan dana yang lebih tinggi," imbuhnya. Sayang, Errinto masih belum bisa memaparkan target capex tahun depan.

Sampai Juli, DOID produksi overburden removal DOID sudah mencapai 152 juta bcm atau 56% dari target akhir tahun. Sementara produksi batubara tercapai 18,7 juta ton atau 62,3% dari target. DOID berharap sampai akhir tahun ini, rasio EBITDA terhadap pendapatan bisa naik menjadi 34% dari tahun lalu yang sekitar 31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×