Reporter: Amalia Fitri, Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data industri di kawasan Eropa yang memburuk menyeret posisi mata uang Garuda. Kamis (7/2), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,38% menjadi Rp 13.973 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia juga terkoreksi 0,22% ke level Rp 13.978 per dollar AS.
Menurut ekonom Bank Permata Josua Pardede, pelemahan euro membuat dollar AS di atas angin. Alhasil, the greenback berhasil menguat di hadapan mata uang negara emerging market, termasuk terhadap rupiah.
Pelemahan kurs euro terjadi setelah Eropa merilis data industri yang di bawah ekspektasi. Order industri manufaktur Jerman per Desember 2018 turun 1,6% dibanding bulan sebelumnya. Produksi sektor industri Jerman juga terpangkas 0,4% di Desember lalu. Padahal proyeksi analis memperkirakan akan terjadi kenaikan 0,8%.
Sementara, dari dalam negeri terdapat sentimen negatif cadangan devisa bulan Januari yang hanya US$ 120,1 miliar. "Artinya terjadi penurunan sekitar US$ 600 juta dibandingkan cadangan devisa Desember 2018," kata Josua.
Josua memprediksi hari ini rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp 13.925-Rp 14.050 per dollar AS. Sementara analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan memperkirakan, mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp 13.850-Rp 14.120 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News