Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Rupiah lesu pada perdagangan awal pekan. Di pasar spot, Senin (28/1), pasangan USD/IDR naik 1,8% ke level 9.832. Kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia (BI) juga naik 0,2% menjadi 9.670.
Head of Treasury BCA, Branko Windoe menjelaskan, rupiah tertekan karena disparitas pasokan dan permintaan dollar AS. Di akhir bulan, permintaan dollar AS oleh korporasi selalu naik.
Branko bilang, kekhawatiran pasar akibat timpangnya pasokan dan permintaan masih berlangsung. "Hingga akhir bulan, kecenderungan pelemahan rupiah masih terbuka," ujar Branko.
Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian menuturkan, lesunya rupiah merupakan dampak kekecewaan pasar yang menginginkan kebijakan baru BI untuk meredam kejatuhan rupiah. Ia memprediksi, pelemahan kurs rupiah masih berlanjut. Pelemahan juga akibat proyeksi positifnya laju sektor perumahan dan membaiknya data durable goods di AS. "Kedua data tersebut akan menguntungkan dollar AS dan menekan rupiah," kata Albertus.
Albertus menebak, USD/IDR akan bergerak di kisaran 9.790-9.850, hari ini. Branko memperkirakan, rupiah bergerak antara 9.650-9.850.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News