Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik dan penunjangnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mulai menerapkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam menjalankan bisnisnya sejak kuartal IV 2018 silam.
ASSA menerapkan berbagai upaya pemanfaatan energi terbarukan mulai dari pemakaian instalasi panel surya penghasil listrik, pengolahan air limbah atau waste water treatment plan hingga pemakaian armada sepeda motor listrik yang disewakan di beberapa kantor dan cabang ASSA.
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, ASSA bakal turut mendukung pelestarian lingkungan sekaligus berkontribusi terhadap pengendalian perubahan iklim yang tengah diupayakan oleh pemerintah Indonesia dan dunia.
“Bagi kami, sekecil apapun tindakan dan kebijakan yang berdampak positif bagi lingkungan, hal itu harus diwujudkan,” katanya, Senin (17/2).
Baca Juga: Tambah 7.000 armada baru, Adi Sarana (ASSA) patok bisnis rental kendaraan tumbuh 10%
Sebagai informasi, ASSA telah memulai pemakaian panel surya untuk menghasilkan listrik sehingga mengurangi tagihan dari PLN di beberapa lokasi, mendaur ulang air bekas cuci mobil untuk dipakai kembali setelah melalui pengolahan limbah air, hingga mulai mengenalkan sewa motor listrik bagi para pelanggan ASSA.
Guna memasangkan satu instalasi panel surya, ASSA harus mengeluarkan sekitar Rp 400 juta dengan break even point (BEP) kira-kira 8 tahun. Perawatan instalasi juga tidak mengeluarkan biaya banyak bahkan terbilang maintenance free mengingat tidak memerlukan perawatan khusus.
Saat ini, cabang ASSA yang telah dipasangi instalasi panel surya tersebar di empat cabang antara lain: Pondok Pinang – Jakarta, Surabaya, Medan, dan Tipar Cakung – Jakarta.
Ia menambahkan, salah satu program penggunaan EBT ini berdampak pada kinerja ASSA lantaran penggunaan instalasi panel surya yang telah terpasang di beberapa cabang ASSA.
Dari instalasi tersebut, sambungnya, perusahaan ini dapat melakukan efisiensi belanja energi listrik sampai dengan Rp 118 juta per tahun yang termasuk diperoleh dari kelebihan pasokan listrik yang dihasilkan atau excess power.
Selain itu, melalui penerapan WWTP, biaya pemakaian air untuk ASSA juga bisa ditekan. Instalasi WWTP tersebut memungkinkan pemakaian air untuk produksi dapat digunakan terus-menerus karena telah melalui proses alur daur ulang.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) membidik pertumbuhan pendapatan 20% pada 2020
ASSA optimis penerapan EBT dari berbagai sisi ini dapat memberikan dampak positif bagi kinerja ASSA di masa mendatang. Hingga kuartal III tahun 2019, total pendapatan ASSA tumbuh 23% yoy dari Rp 1,4 triliun di kuartal 3 2018 menjadi Rp 1,7 triliun di kuartal 3 2019.
Adapun kontribusi terbesar berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar 55% atau Rp 923 miliar, diikuti oleh penjualan kendaraan bekas sebesar 18% atau Rp 294 miliar, sewa juru mudi sebesar 12% atau Rp 204 miliar, jasa logistik sebesar 8% atau Rp 129 miliar, jasa lelang sebesar 6% atau Rp 95 miliar dan lainnya sebesar 2% atau sekitar Rp 26 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News