kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TDKN 40% dan sertifikasi nasional produk akan berdampak positif ke emiten baja


Rabu, 07 Oktober 2020 / 05:05 WIB
TDKN 40% dan sertifikasi nasional produk akan berdampak positif ke emiten baja


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkuat industri baja nasional. Salah satunya adalah mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 40%. Selain itu, pemerintah juga mengupayakan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk baja.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sebenarnya rencana TKDN ini sudah bergulir sejak lama. Wacana ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam rangka memenuhi target hilirisasi baja dalam negeri.  

Di tengah pandemi ini, emiten baja juga harus mewaspadai serangan impor baja dari China. Negeri Tirai Bambu ini diproyeksi menjadi salah satu negara G20 yang akan mencatatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang positif tahun ini.

Pekan lalu Bank Dunia memproyeksi ekonomi China bakal tumbuh di kisaran 2% tahun 2020 ini. Alhasil, China akan memberlakukan berbagai cara untuk menerapkan kebijakan ekspansif, salah satunya adalah ekspor baja.

Baca Juga: Penjualan Krakatau Steel (KRAS) mulai membaik di kuartal ketiga

Untuk pemenuhan TKDN, emiten baja juga masih perlu meningkatkan mutu dari proses metalurgi dan baja yang diproduksi. Nafan menyebut permintaan baja bukan hanya datang dari sektor konstruksi. Permintaan baja juga bisa berasal dari bidang pertahanan, seperti yang berhubungan dengan peralatan militer.

“Tinggal bagaimana nantinya TKDN dapat meningkatkan kualitas baja nasional. Jika misalnya kualitas bajanya bagus, maka akan dilirik emiten lain seperti Waskita Karya (WSKT), Wijaya Karya (WIKA). Karena concrete kan membutuhkan kerangka baja,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).

Baca Juga: Aturan SNI dan TKDN 40% diyakini membawa berkah bagi emiten baja

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan, pihaknya akan mendukung rencana TKDN dan SNI tersebut selama industri baja lokal mampu memenuhi persyaratan dari pemberi kerja dan harga yang bersaing, “Sejauh industri baja lokal mampu memenuhi standar spesifikasi dari pemberi kerja dan harga yang bersaing, minimal sama dengan impor, pasti kami memilih konten lokal,” ujar Mahendra.

Nafan menambahkan, dengan adanya standarisasi nasional di produk baja, industri strategis baja dalam negeri bukan hanya bisa memenuhi standar nasional, tetapi juga mampu menciptakan produk yang bermutu dan berdaya saing dengan produk dari negara penghasil baja lain yang selama ini dikenal berharga murah namun dengan kualitas mumpuni. 

Baca Juga: Sektor makanan minuman masih jadi penopang permintaan kemasan plastik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×