Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mulai membangun dermaga di Lampung pada bulan ini. Pembangunan dermaga diperkirakan berjalan selama delapan bulan. TBLA menggandeng PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) untuk proyek bernilai Rp 100 miliar ini.
Manajemen TBLA menjelaskan, keberadaan dermaga akan memperbaiki kondisi logistiknya. "Antrean di pelabuhan yang ada saat ini sangat panjang. Kapal bisa mengantre hingga sepuluh hari sebelum muatan diisi," kata Widarto, Presiden Direktur TBLA, Rabu (9/11).
Dia bilang, kapal pembeli produk CPO dan olahan TBLA harus mengeluarkan biaya sampai US$ 40.000 per hari jika telat. Ujung-ujungnya, ongkos tersebut akan digunakan untuk menekan harga pembelian dari TBLA.
Sebagian produk TBLA memang dijual untuk pangsa ekspor. Hanya minyak goreng saja yang dijual untuk lokal. Dengan pelabuhan tersebut, akses keluar masuk bisa lebih cepat. "Perusahaan berharap dengan akses yang cepat bisa dapat harga premium," kata Wakil Presiden Direktur TBLA Sudarmo Tasmin.
Awalnya, TBLA ingin mencari pinjaman untuk mendanai 65% kebutuhan dana pembangunan ini. Sedang sisanya dari kas internal. Namun, setelah dihitung, manajemen menilai, belum perlu mencari pinjaman. Kondisi keuangan perusahaan sedang baik.
Alasannya, kinerja perusahaan naik signifikan. Manajemen malah merevisi target pendapatan dari Rp 3,7 triliun menjadi Rp 4 triliun.
Per akhir September 2011, perusahaan mencatat pendapatan Rp 2,96 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,92 triliun. Pertumbuhan laba bersih lebih tinggi lagi. Tercatat laba Rp 369,67 miliar, naik 196% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 124,94 miliar.
Manajemen TBLA pernah mengatakan, penyebab pertumbuhan pendapatan dan laba bersih adalah kenaikan volume produksi serta harga jual produk.
Sekadar informasi, perusahaan ini juga telah mendapat persetujuan untuk menerbitkan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), awal November lalu. Dana ini untuk melunasi utang kepada UOB Kay Hian Pte Ltd.
Dalam perjanjian pelunasan utang itu, TBLA akan melakukan private placement sebanyak 200 juta unit saham, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 620. "Dengan pelunasan tersebut TBLA tidak lagi memiliki utang derivatif," kata Sudarmo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News