Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa waktu lalu, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), menerbitkan obligasi senilai US$ 300 juta, melalui anak usahanya, TBG Global Pte. Ltd. Manajemen mengklaim, obligasi tersebut kelebihan permintaan.
"Obligasi itu oversubscribe 14 kali," tukas Helmy Yusman Santoso, Chief Financial Officer (CFO) TBIG, Rabu, (17/4), di Jakarta.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, iimbal hasil atau yield yang ditawarkan dari obligasi ini adalah 4,625%. Adapun tenor obligasi tersebut adalah lima tahun.
Selain itu, Obligasi ini juga mencantumkan standar ketentuan high-yield, termasuk di dalamnya uji leverage berdasarkan rasio pinjaman terhadap arus kas yang disetahunkan sebesar 6,25x dana akan turun menjadi 5,75x setelah 30 Juni 2016.
Nah, hal - hal itulah yang diklaim perusahaan sebagai kelebihan atas obligasinya. Sejak diterbitkan, obligasi tersebut kebanjiran order dari Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa kawasan Asia. "Tapi kebanyakan, yang menjadi pembeli adalah nasabah institusi," pungkas Helmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News