Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Tower Bersama Ifrastruktur Tbk (TBIG) memastikan tidak akan membagikan dividen tahun ini. Pasalnya, laba bersih tahun 2012 ditahan oleh manajemen untuk kebutuhan ekspansi.
Sekadar catatan, tahun 2012, TBIG meraih laba bersih Rp 841,93 miliar, tumbuh 77% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 474,35 miliar. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 1,71 triliun. Bandingkan dengan pendapatan perusahaan tahun sebelumnya yang hanya Rp 970 miliar.
"Tahun ini memang kami tahan dulu. Soalnya growth kami sedang tinggi," ujar Helmy Yusman Santoso, Chief Financial Officer (CFO) TBIG, di sela-sela rapat umum pemegang saham TBIG, Rabu (17/4).
Lebih jauh Helmy merinci, perolehan laba bersih itu, akan diambil Rp 10 miliar untuk cadangan umum. Sementara, sisanya akan dimasukan ke dalam pos laba perusahaan.
Nah, ekspansi terakhir yang dilakuakan TBIG adalah ketika perusahaan ini mengakuisisi tower milik Indosat beberapa waktu yang lalu. Untuk tahun ini, TBIG sudah mengeker sejumlah perusahaan yang akan menjual tower. Sayang, manajemen enggan mengungkapkan siapa perusahaan yang dimaksud.
Alasannya, manajemen belum menerima undangan resmi dari perusahaan terkait. Tapi Helmy memastikan, prospek bisnis tower sangat menjajikan. Oleh karena Itu, kesiapan modal sangat penting.
"Seperti ketika kami ingin beli tower indosat, mereka langsung tanya, berapa modal yang kami milliki," pungkas Helmy.
Sekadar informasi, TBIG memberikan dividen terakhir kali pada 2010. Saat itu, nilai dividennya Rp 25 per saham. Adapun anggaran yang diambil untuk dividen sebesar 30% dari total laba Rp 320 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News