kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.597.000   -12.000   -0,75%
  • USD/IDR 16.175   0,00   0,00%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Tawarkan Kupon Tinggi, ORI027 Berpotensi Raup Penjualan Hingga Rp 25 Triliun


Senin, 27 Januari 2025 / 17:18 WIB
Tawarkan Kupon Tinggi, ORI027 Berpotensi Raup Penjualan Hingga Rp 25 Triliun
ILUSTRASI. Logo Obligasi Negara Ritel (ORI). Pemerintah resmi memulai penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah resmi memulai penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025. ORI027 diperkirakan masih ramai peminat di tengah kondisi ketidakpastian tinggi.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memproyeksikan, penjualan ORI027 bisa mencapai di atas Rp 20 triliun. Optimisme itu seiring daya tarik dari imbal hasil alias kupon tinggi yang ditawarkan ORI027 sebagai Surat Berharga Negara (SBN) Ritel perdana tahun ini.

Sebagai informasi, ORI027 ditawarkan dalam dua pilihan jangka waktu yaitu ORI027 tenor 3 tahun (ORI027T3) dan ORI027 tenor 6 tahun (ORI027T6). Besaran kupon ORI027T3 dan ORI027T6 masing-masing sebesar 6,65% dan 6,75% dengan jenis kupon tetap (fixed rate).

Baca Juga: Kupon Besar, Investasi ORI 027 Dimulai Hari Ini (27/1), Simak Caranya

Kupon ORI027 lebih tinggi daripada seri sebelumnya yakni ORI026 dengan kupon 6,3% untuk tenor 3 tahun dan 6,4% untuk tenor 6 tahun. Kupon ORI027 bahkan menjadi yang tertinggi sejak penerbitan ORI dan SBN Ritel pada tahun 2019 atau dalam periode 5 tahun terakhir.

‘’Kupon ORI027 cukup tinggi dibandingkan SBN ritel dalam beberapa tahun terakhir. Kupon ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat sebagai investor yang mencari imbal hasil atau return lebih baik,’’ ujar Ramdhan kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).

Ramdhan mengatakan, ORI027 sebagai SBN ritel menawarkan imbal hasil lebih baik daripada deposito sebagai produk sejenis. Apalagi, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) baru-baru ini telah membuat bunga deposito turun di bawah 5% di bank-bank besar.

Pajak lebih rendah dari deposito

Perlakuan pajak ORI027 pun lebih rendah dibandingkan produk deposito. SBN ritel dikenai pajak 10%, sementara pajak bunga deposito sebesar 20%. Dengan begitu, ORI027 dipandang bisa menarik perhatian calon investor.

Sementara itu, Ramdhan menjelaskan bahwa instrumen jangka pendek lainya seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) memiliki pasar yang berbeda. SBN ritel khusus diperuntukkan untuk investor individu atau investor ritel, sedangkan SRBI lebih didominasi perbankan.

Dengan demikian, yield atau imbal hasil SRBI cenderung lebih tinggi daripada SBN Ritel diperkirakan tidak akan berpengaruh bagi persaingan dana dengan ORI027. Kehadiran ORI027 justru diharapkan menarik nasabah prioritas perbankan.

Menurut Ramdhan, SRBI memang lebih didesain untuk menyerap likuditas di pasar dan menampung likuditas saat kondisi ketidakpastian tinggi. Hal itu menjelaskan di balik tingginya penawaran masuk SRBI mencapai Rp 103,14 triliun pada lelang SRBI 24 Januari 2025 daripada lelang sebelumnya Rp 63 triliun.

Baca Juga: ORI027 Bakal Ditawarkan Mulai 27 Januari 2025, Prediksi Kupon di Atas 6,5%

Kondisi uncertainity atau ketidakpastian saat ini dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap kebijakan Trump. Pelaku pasar berhati-hati karena Trump bisa membuat kebijakan yang tidak nyaman seperti perang dagang terhadap China.

Namun perlu diwaspadai dimulainya kebijakan agresif Trump seperti tarif impor terhadap Meksiko, Kanada dan China. Kebijakan agresif Trump bisa membuat tingkat suku bunga di Amerika menjadi menarik, sehingga dana global akan masuk ke US Treasury.

Ramdhan berujar, meskipun porsi asing di pasar surat utang Indonesia hanya berkisar 15%, namun investor asing cukup memberikan warna bagi pergerakan yield. Terlepas dari itu, SBN Ritel kurang dipengaruhi kemungkinan absennya investor asing karena khusus untuk inevstor domestik.

Ramdhan menuturkan, penawaran ORI027 akan didukung oleh kupon tinggi, sifatnya yang dapat diperjualbelikan (tradable) dan gampang diakses melalui Mitra Distribusi (Midis). Penjualan ORI027 pun berpotensi lebih tinggi di kisaran Rp 25 triliun seiring adanya produk SBN ritel jatuh tempo.

Baca Juga: Kupon Diproyeksi Masih di Atas 6%, Permintaan SBN Ritel Tahun Ini Tetap Solid

Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), produk SBN Ritel jatuh tempo di awal tahun ini yakni SBR012T2 pada 10 Februari 2025. Selain itu, ORI021 akan jatuh tempo pada 15 Februari 2025.

Adapun Kementerian Keuangan menargetkan penjualan ORI027 sebesar Rp 25 triliun. Kuota nasional untuk ORI027T3 sebesar Rp 10 triliun dan kuota nasional untuk ORI027T6 sebesar Rp 15 triliun.

‘’Investor di produk jatuh tempo kemungkinan akan masuk kembali untuk membeli ORI027, sehingga menambah capaian penjualan,’’ kata Ramdhan.

Selanjutnya: BMKG Prediksi Hujan Intensitas Tinggi di Jatim Selama Libur Panjang Isra Miraj-Imlek

Menarik Dibaca: Bali Mayoritas Hujan, Waspadai Hujan Petir di 3 Wilayah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×