kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.608.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

ORI027 Bakal Ditawarkan Mulai 27 Januari 2025, Prediksi Kupon di Atas 6,5%


Jumat, 24 Januari 2025 / 20:56 WIB
ORI027 Bakal Ditawarkan Mulai 27 Januari 2025, Prediksi Kupon di Atas 6,5%
ILUSTRASI. Penerbitan SBN - Suasana dealing room transaksi Surat Berharga Negara (SBN) di Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Selasa (21/01/2025). Pemerintah akan kembali menerbitkan SBN ritel sepanjang 2025. Tahun ini Kementerian Keuangan menjadwalkan penawaran untuk 8 seri baru SBN ritel. Obligasi Negara Ritel (ORI) akan jadi jenis SBN ritel yang ditawarkan pertama kali tahun ini. Penawaran akan dilakukan pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/01/2025


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dijadwalkan segera menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 pada 27 Januari 2025. ORI027 akan menjadi produk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pertama yang ditawarkan tahun ini.

Masa penawaran ORI027 dijadwalkan berlangsung pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025. ORI027 rencananya ditawarkan dalam dua tenor investasi, yakni tenor 3 tahun atau ORI027T3 dan tenor 6 tahun atau ORI027T6.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan bahwa ORI027 akan menjadi pilihan menarik saat suku bunga menuju tren penurunan. Sebab, ORI027 berpotensi menawarkan imbal hasil atau kupon tinggi untuk para calon investor.

Fikri melihat, ORI027 kemungkinan bisa menawarkan kupon sekitar 6,8%-6,9% saat penjualan mulai dilakukan pekan depan. Hal itu berkaca dari pergerakan yield SBN bertenor 3 dan 6 tahun yang berada di kisaran 6,7%-6,9% saat ini.

"Dengan karakteristik kupon ORI bersifat tetap (fixed rate), ORI027 akan menjadi oportunistik saat tren suku bunga bergerak turun," jelas Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (24/1).

Baca Juga: Sri Mulyani Janji Hati-Hati Tambah Utang Baru pada Tahun 2025

Kupon fixed rate tersebut artinya imbal hasil ORI027 tidak akan berubah, meski suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik atau turun ke depannya. Oleh karena itu, membeli ORI027 saat ini menjadi peluang karena mungkin sulit menemui lagi kupon SBN Ritel dengan imbal hasil tinggi.

Jika perkiraan kupon tersebut tepat, maka kupon ORI027 bakal jauh lebih tinggi daripada kupon ORI sebelumnya yakni ORI026. Seri ORI026 memiliki kupon 6,3% untuk tenor 3 tahun dan 6,4% untuk tenor 6 tahun yang ditawarkan pada kuartal ketiga 2024 lalu.

Fikri mengatakan, kupon ORI027 tentunya juga jauh lebih tinggi daripada instrumen investasi sejenis yakni deposito dengan kupon di bawah 5%. Pajak SBN ritel pun lebih rendah yakni sekitar 10% daripada deposito 20%.

Kendati demikian, patut diwaspadai tren penurunan yield obligasi yang dapat berpengaruh pada penentuan besaran kupon ORI027. Dalam jangka pendek, kupon ORI027 bisa jadi lebih rendah daripada perkiraan saat ini akibat yield terus bergerak turun.

Baca Juga: Peningkatan DSR Indonesia Jadi Sinyal Bahaya, Pemerintah Diminta Waspada

Menurut Fikri, sikap Trump yang kurang agresif telah menekan indeks dolar dan imbal hasil obligasi AS baru-baru ini. Yield SBN 10 tahun sebagai acuan pasar pun telah menurun dari level di atas 7% usai pidato Trump pada hari pelantikannya, Senin (20/1).

Trump tidak memberlakukan tarif impor pada hari pertama menjabat seperti yang ditegaskan sebelumnya. Dia baru akan menerapkan tarif impor pada Kanada dan Meksiko sebesar 25% mulai 1 Februari 2025. Spesifik ke China, Trump memberlakukan tarif impor hanya sebesar 10% daripada ancaman sebesar 60%.

Selain itu, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan 25 bps ke level 5,75% pada pertemuan 14-15 Januari 2025 lalu. Dipangkasnya level suku bunga telah mengerek naik harga obligasi dan di sisi lain yield obligasi turun.

"Jika yield obligasi terus bergerak turun, maka bakal berdampak pada penentuan kupon ORI027 oleh pemerintah," sebut Fikri.  

Secara keseluruhan, Fikri memandang bahwa penyerapan ORI027 masih akan tinggi. Penjualan ORI027 diperkirakan bisa mendekati Rp 20 triliun dan lebih tinggi daripada capaian ORI026 yang sebesar Rp 19.36 triliun.

Baca Juga: Tak Seberuntung Jokowi, Pemerintahan Prabowo Dihantui Empat Krisis Ekonomi

Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi, menilai penawaran kupon ORI027 kemungkinan bisa menghimpun penjualan hingga Rp 25 triliun. Proyeksi itu karena mempertimbangkan besaran kupon yang akan menjadi daya tarik bagi investor.

Menurut dia, kupon ORI027 bakal tinggi yang berkisar 6% - 6,5%. Level kupon tersebut dipandang cukup tinggi di tengah kondisi pemangkasan suku bunga acuan.

‘’Kupon ORI027 termasuk menarik, apalagi mengingat keputusan BI telah memangkas suku bunga di pertengahan Januari lalu,’’ ucap Lionel kepada Kontan.co.id, Jumat (24/1).

Lionel mencermati, di pasar sekunder Surat Utang Negara (SUN), para pelaku pasar masih menunggu lebih lanjut efek Trump. Apabila nominasi menteri Trump banyak yang terhambat karena tidak disetujui kongres AS, maka hal ini bisa menjadi berita positif.

Selanjutnya: Prabowo Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri India di New Delhi

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (25/1): Dari Berawan hingga Diguyur Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×