Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) berencana untuk mengubah status perusahaan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup alias go private dengan harga tender sebesar Rp 400 per saham.
Direktur Century Textile Industry Tomoaki Nakajima menyampaikan ada beberapa alasan yang akhirnya membuat CNTX untuk go private. Pertama, kinerja keuangan CNTX merugi yang berpengaruh pada kinerja harga saham.
Kedua, CNTX tidak memberikan dividen kepada pemegang saham setelah tahun buku 2005. Tomoaki menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh posisi saldo laba yang negatif.
Ketiga, setelah terakhir kali melakukan penanaman modal baru pada 2001, CNTX tidak melakukan penggalangan dana dari pasar modal dan tidak memiliki rencana melakukan penggalangan dana di pasar modal di masa depan.
Baca Juga: Century Textile (CNTX) Akan Delisting dari BEI, Menyusul Tiga Emiten
"Keempat saham perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan free float di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan saham kami tidak aktif diperdagangkan," kata Tomoaki dalam keterbukaan informasi, Senin (19/8).
Tomoaki bilang sejalan dengan alasan terakhir, tidak mudah bagi pemegang saham publik di CNTX untuk melakukan transaksi di BEI. Dengan rencana delisting ini, diharapkan investor publik memiliki kesempatan untuk menjual.
"Dengan rencana go private, pemegang saham publik akan memiliki kesempatan untuk menjual kepemilikan saham mereka dengan harga yang wajar dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum," jelasnya.
Baca Juga: 5 Saham Keluar dari FCA Awal Juli, Ini 220 Saham yang Masih Menghuni Papan Pemantauan
Penfabric Sdn. Berhad selaku pengendali CNTX akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham yang dimiliki oleh para pemegang saham publik di harga Rp 400 per saham.
"Harga penawaran CNTX sebesar Rp 400, di mana harga penawaran ini 181,7% lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka 90 terakhir," kata Tomoaki.
Untuk bisa go private, CNTX akan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 September 2024. Jika tidak ada aral melintang, pembatalan pencatatan efek di BEI akan dilakukan pada 12 Maret 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News