Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi emiten yang berniat cabut dari Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Century Textile Industry Tbk (CNTX) mengumumkan rencana go private, yakni rencana perubahan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup, termasuk rencana pembatalan pencatatan saham (delisting) dari BEI.
Dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (19/8), CNTX menyebutkan bahwa salah satu alasan go private adalah kinerja keuangan yang merugi dan berpengaruh pada kinerja harga saham CNTX. Alasan kedua, CNTX tidak memberikan dividen kepada pemegang saham setelah tahun buku 2005 karena posisi saldo laba yang neagatif.
"Ketiga, setelah terakhir kali melakukan penanaman modal baru pada tahun 2001, perusahaan tidak melakukan penggalangan dana dari pasar modal dan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana dari pasar modal di masa depan," ungkap CNTX dalam pengumuman delisting hari ini.
Alasan keempat, saham CNTX tidak memenuhi ketentuan free float di BEI. Kelima, saham CNTX tidak aktif diperdagangkan di BEI.
Baca Juga: 5 Saham Keluar dari FCA Awal Juli, Ini 220 Saham yang Masih Menghuni Papan Pemantauan
CNTX akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menyetujui rencana go private pada 25 September 2024.
CNTX mematok harga penawaran sebesar Rp 400 per saham. Nilai ini merupakan harga premium 181,7% dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk rencana go private, yakni sebesar Rp 142 per saham.
Jika rencana go private disetujui dan setelah penawaran tender sukarela jumlah pemegang saham CNTX menjadi kurang dari 50 pihak atau jumlah lain yang ditentukan oleh OJK, maka para pemegang saham publik yang tidak bersedia menjual saham dalam periode tender offer, akan menjadi pemegang saham perusahaan tertutup.
Rencana delisting CNTX ini menyusul PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) yang telah tiga kali menggelar tender offer untuk delisting, serta PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) yang mengumumkan rencana delisting akhir bulan lalu. Saham PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) telah delisting dari BEI pada 16 Januari 2024 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News