Reporter: Grace Olivia | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju penguatan harga emas rupanya masih terus tertahan. Tarik menarik sentimen membuat upaya harga emas menembus level harga di atas US$ 1.360 per ons troi begitu berat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (12/4) pukul 18.15 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni 2018 di Commodity Exchange turun 0,79% ke level US$ 1.349,3 per ons troi. Padahal, kemarin harga emas ditutup di level US$ 1.360 per ons troi dan telah mengalami penguatan selama empat hari berturut-turut.
Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, menjelaskan, harga emas tersulut naik pasca ketegangan geopolitik di Suriah kembali mencuat. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahkan sempat mengecam Rusia melalui cuitannya di Twitter, Sabtu (7/4) lalu, dan menyatakan akan meluncurkan serangan rudal ke Suriah sebagai respons dugaan serangan kimia ke wilayah dekat Damaskus.
Namun, Menteri Pertahanan AS, James Mattis, setelahnya mengatakan bahwa AS masih meninjau kembali kejadian serangan kimia tersebut dan hanya akan menggunakan opsi militer jika dipandang perlu.
Hasil notulensi rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang bernada hawkish, dinilai Deddy, menjadi faktor utama penahan laju penguatan harga emas hari ini. Dalam notulensi tersebut tertulis bahwa semua anggota The Fed menyepakati kenaikkan suku bunga The Fed di tahun ini akan dipercepat.
"Notulensi ini direspons positif oleh pelaku pasar sehingga mendorong dollar menguat," ujar Deddy, (12/4).
Sementara, analis Monex Investindo, Ahmad Yudiawan, berpendapat, sentimen dari perang dagang AS dan China sementara ini tengah memudar. Hal ini lantaran China telah menyatakan akan membuka bersikap lebih terbuka dalam perdagangan dan menurunkan tarif impor sejumlah produknya.
"Perkembangan positif pada isu perang dagang kembali membuka peluang minat investor pada aset berisiko," kata Ahmad, (12/4).
Selanjutnya, Deddy menilai pergerakan harga emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan konflik geopolitik di Suriah. Jika sampai terjadi aksi militer AS di Suriah, ketidakpastian akan semakin menyelimuti pasar. Harga emas pun berpotensi kembali reli.
Namun, Ahmad menambahkan, jika harga emas terus merosot melewati US$ 1.345 dalam pekan ini, potensi penurunan lanjutan pun tidak akan terhindari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News