kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarif Cukai Naik, Berikut Rekomendasi Saham Emiten Rokok


Senin, 07 November 2022 / 15:24 WIB
Tarif Cukai Naik, Berikut Rekomendasi Saham Emiten Rokok
ILUSTRASI. Kenaikan tarif cukai rokok akan membebani emiten rokok baik secara kinerja saham maupun kinerja keuangan perusahaan.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 10% pada tahun 2023 dan 2024. Kebijakan tersebut akan membebani emiten rokok baik secara kinerja saham maupun kinerja keuangan perusahaan.

Secara rinci, tarif cukai untuk golongan Sigaret Kretek Mesin (SKM) naik rata-rata 11,5% - 11,75%, Sigaret Putih Mesin (SPM) naik 11% -12%, dan cukai Sigaret Kretek Pangan (SKP) naik 5%.

Analis Kanaka Hita Solvera Andika Cipta Labora mengatakan, industri rokok cenderung berat di tahun ini mengingat inflasi yang cenderung masih tinggi sehingga berpengaruh ke daya beli.

"Kenaikan cukai rokok akan menekan kinerja emiten rokok. Namun, karena persentasenya lebih kecil daripada 2021 dan 2022, dampaknya akan lebih ringan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (7/11).

Tarif Cukai rokok pada tahun depan yang naik 10%, lebih kecil dari tahun 2022 sebesar 12% dan tahun 2021 sebesar 12,5%. Menurut Andika, hal ini seharusnya memberi dampak lebih kecil daripada tahun 2021 dan 2022 untuk emiten rokok.

Baca Juga: Laba Gudang Garam (GGRM) Merosot 63,92% Jadi Rp 1,49 triliun pada Kuartal III 2022

Tarif cukai rokok hampir setiap tahun naik, seharusnya emiten rokok dapat mengatasinya. Namun dengan kenaikan cukai rokok dan inflasi yang tinggi akan membuat daya beli masyarakat turun sehingga akan memperberat kinerja emiten rokok.

Andika mengatakan, saham emiten rokok masih cukup menarik untuk investor masuk karena harga yang sudah turun dalam dan berpotensi rebound untuk jangka menengah karena emiten rokok rajin membagi dividen.

Ia merekomendasikan buy saham HMSP dengan support di Rp 875 dengan target penguatan Rp 1.200 per saham. Juga buy saham GGRM dengan support Rp 22.100 dan target penguatan Rp 22.500 per saham.

Sementara, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatakan, dengan kenaikan rata-rata tarif CHT sebesar 10%, volume penjualan rokok bisa tetap tumbuh.

Baca Juga: Harga Saham Lima Emiten Rokok Saat Tarif Cukai Naik Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×