kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Targetkan pendapatan naik 30%, Inocycle Technology (INOV) bangun tiga pabrik baru


Rabu, 10 Juli 2019 / 16:23 WIB
Targetkan pendapatan naik 30%, Inocycle Technology (INOV) bangun tiga pabrik baru


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen serat stapel buatan dari sampah botol plastik dan industri bukan tenunan (non-woven) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% atau Rp 514,31 miliar pada 2019. Sebelumnya, INOV membukukan pendapatan Rp 395,63 miliar pada tahun 2018. Angka ini naik 20,84% dibandingkan pendapatan 2017 yang sebesar Rp 327,38 miliar.

Direktur INOV Victor Seng Hyeok Choi mengatakan, pendapatan perusahaannya disumbang oleh penjualan serat stapel buatan sebanyak 75% dan 25% dari produk bukan tenunan. “Khusus untuk penjualan produk serat stapel buatan, sebanyak 50% diekspor ke lima benua dan 50% lagi ke pasar domestik,” kata Victor di Jakarta, Rabu (10/7).

Menurut dia, benua Amerika menjadi pasar ekspor terbesar, yakni mencakup 40% dan sisanya dikirim ke Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.

Baca Juga: Kumpulkan sampah botol plastik, InocycIe (INOV) buat aplikasi Plastic Pay

Sementara itu, untuk produk bukan tenunan, seluruhnya dijual ke pasar domestik “Paling banyak digunakan untuk tekstil, bahan peredam panas mobil, kapas, bantal, selimut, dan jaket,” kata Victor. Perusahaan garmen seperti Pan Brothers dan produsen mobil Toyota termasuk dalam konsumen INOV.

Untuk mencapai target pertumbuhan itu, INOV akan mengembangkan bisnisnya dengan membangun pabrik baru di tiga kota yang akan dimulai pada semester II-2019 ini. Direktur INOV Suhendra Setiadi mengatakan, ada tiga lokasi potensial untuk membangun pabrik tersebut, yaitu Makassar, Medan, Cirebon.

“Kapasitas pabrik sudah hampir full, yakni utilitasnya sudah 80% dari lima lokasi yang ada. Sementara itu, potensi produksi sampah botol plastik masih besar,” kata dia. Saat ini, INOV memiliki lima pabrik yang terletak di Tangerang, Karanganyar, Mojokerto, Semarang, dan Banyuasin.

Baca Juga: Arah bisnis jadi perhatian, Bakrie Telecom (BTEL) akan dipanggil BEI

Suhendra berharap, pembangunan pabrik ini dapat meningkatkan jumlah produksi INOV. Dengan begitu, INOV bisa mencari pasar baru. Peningkatan kapasitas pabrik tersebut rencananya akan sejalan dengan roadshow INOV ke berbagai negara untuk menarik lebih banyak konsumen. Sayangnya, Suhendra belum mau memberitahu nilai investasi pembangunan tiga pabrik tersebut.

Sebagai informasi, perusahaan ini memproduksi recycle polyester staple fiber atau serat stapel poliester dari PET (polyethylene terephthalate) botol plastik yang telah dicacah. PET umumnya berasal dari botol air mineral.

INOV juga memproduksi produk turunan dari serat stapel buatan tersebut. Mulai dari non-tenunan hingga otomotif, konstruksi, pertanian, infrastruktur, garmen, dan mebel. INOV didirikan pada 2001 dengan nama PT Hilton Felt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×