kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan laba bersih US$ 20 juta di 2021, begini strategi Gunung Raja Paksi (GGRP)


Jumat, 11 Juni 2021 / 19:42 WIB
Targetkan laba bersih US$ 20 juta di 2021, begini strategi Gunung Raja Paksi (GGRP)
ILUSTRASI. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) terus mengupayakan perolehan kinerja positif di tahun ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dalam produksi baja ini, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) terus mengupayakan perolehan kinerja positif di tahun ini. Optimisme tersebut berangkat dari keberhasilan GGRP mengurangi rugi bersih tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tercatat rugi bersih anggota Gunung Steel Group ini berhasil ditekan menjadi US$ 1,56 juta dari tahun 2019 sebesar US$ 12,53 juta. Pada kuartal pertama 2021 ini, GGRP bahkan berhasil mencatatkan bottom line positif kendati membukukan penurunan pendapatan. Pendapatan perusahaan tercatat turun 29,72 % menjadi US$ 138 juta.

Di sisi lain, laba bersih GGRP tercatat sebesar US$ 7,4 juta. Realisasi itu melesat 687,27% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 940.358.

Director of Public Relation Gunung Raja Paksi, Fedaus mengatakan, perbaikan kinerja tersebut lantaran perusahaan membidik mencatatkan laba bersih. "Pada tahun fiskal 2021, laba bersih yang diproyeksikan lebih dari US$ 20 juta," ujar dia kepada kontan.co.id, Jumat (11/6).

Baca Juga: Begini prospek dan tantangan emiten baja di tahun 2021

Guna mencapai target tersebut, GGRP fokus kepada produk produk baja yang fast moving, menjaga persediaan dan finished goods yang ekonomis dan meminimalisasi tingkat utang ke pihak perbankan. Selain itu, perusahaan juga berupaya dengan menambah kapasitas produksi.

Fedaus menyebutkan saat ini kapasitas GGRP sekitar 2,5 juta ton. "Namun, utilisasinya baru setengahnya, atau sekitar 1,2 juta ton," ujar dia.

Dalam penambahan kapasitas ini, secara spesifik untuk fasilitas Light Section Mill (LSM) dan Medium Section Mill (MSM) untuk produk baja I H section (H beam) yang saat ini berkapasitas 480.000 MT akan menjadi 980.000 MT. Nantinya, akan bertambah menjadi 1,1 juta ton.

Baca Juga: Laba Gunung Raja Paksi (GGRP) melonjak 687,27% pada kuartal I, ini kata manajemen

Untuk memuluskan rencana perusahaan, Gunung Raja Paksi tahun ini menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 60 juta. Hingga awal Juni 2021, GGRP telah menyerap 30% atau setara US$ 18 juta dari total anggaran capex.

Fedaus menjelaskan, penyerapan tersebut untuk merampungkan proyek LSM. "Project LSM sudah dalam tahap final pengiriman parts dari luar negeri. Project MSM masih dalam tahap final negosiasi dengan equipment vendor dan akan dilanjutkan dengan tahap awal negosiasi dengan financier," ujarnya.

Asal tahu, saat ini GGRP memproduksi beberapa produk melingkupi long products, flat products, dan downstream products. Pada segmen long products, perusahaan memproduksi Hot Rolled, H-Beam, Wide Flange, dan Wired Rod.

Selanjutnya, pada segmen flat products mencakup Hot Rolled Coil, Steel Plate, dan Coil Plate. Kemudian, pada segmen downstream products GGRP memiliki 13 produk, antara lain Wire Mesh, Cold Rolled Coil, Drawn Wire, dan Annealed Wire.

Baca Juga: Sektor konstruksi menggeliat, Gunung Raja Paksi (GGRP) berharap kinerja membaik

Dari berbagai produk yang dimiliki, Fedaus mengaku saat ini pengiriman ekspor masih kecil. "Pasar ekspor hanya sekitar 5% dari total produksi kami," ujarnya.

Saat ini, perusahaan juga belum berencana untuk menambah pasar ekspor baru. Sejauh ini, GGRP melakukan pengiriman ke Asia, Australia, Kanada, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk terus menambah pasar ekspor perusahaan.

Karenanya, untuk tahun ini dia memperkirakan pasar ekspor akan berkontribusi sekitar US$ 30 juta-US$ 33 juta bagi Gunung Raja Paksi.

Sementara untuk dalam negeri, Fedaus bilang pembeli terbesar perusahaan dari distributor yang berada di Medan, Jakarta, dan Surabaya. "Pembelian untuk suatu proyek tetap ada, tetapi tidak signifikan," imbuhnya.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) yakin bisa cetak laba pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×