Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. PT Waskita Karya (persero) Tbk menargetkan perolehan kontrak kerja Rp 22 triliun tahun depan. Perolehan ini diharapkan membantu mendongkrak laba bersih Waskita setelah go public di akhir tahun ini.
Kontrak kerja di 2013 terdiri dari kontrak baru senilai Rp 14 triliun dan sisanya merupakan kontrak carry over (peralihan) dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama Waskita, M. Choliq mengatakan, sebagai perusahaan yang sahamnya dominan dimiliki negara, Waskita akan mengerjakan proyek APBN dengan proporsi 40%, lalu proyek APBD 25%, proyek BUMN 20%, dan sisanya proyek swasta."Proyek yang dikerjakan di tahun 2013 ditargetkan akan memberikan kontribusi pendapatan Rp 11,5 trilun," ujar M. Choliq, Kamis (22/11). Angka ini naik 19,79% dibandingkan target pendapatan tahun ini yang sebesar Rp 9,6 triliun. Sedangkan nilai kontrak kerja di tahun 2012 hanya Rp 17 triliun-Rp 18 triliun.
Sampai akhir Oktober, Waskita sudah mengantongi pendapatan Rp 5,6 triliun.
Market share terbaik
Dengan kenaikan pendapatan, Waskita pun optimistis meraih laba bersih Rp 360 miliar tahun depan, atau naik dari target tahun ini yang berjumlah Rp 250 miliar. Per Oktober, laba bersih Waskita mencapai Rp 131 miliar.
Selain itu, Waskita yakin bisa terus mendongkrak margin bersihnya. "Margin bersih kami setiap tahun terus meningkat dan tahun depan diupayakan margin bersih bisa berada di posisi lebih dari 3% dari sebelumnya 2,76%," kata Choliq.
Ia berkata bahwa margin bersih Waskita di atas rata-rata kompetitor lainnya di industri konstruksi. "Dalam tender, kami selalu menawarkan harga kompetitif dan kami merupakan perusahaan konstruksi terbesar di indonesia," ujarnya.
Chaliq juga mengklaim bahwa secara market share Waskita sudah menduduki peringkat satu, dengan porsi proyek lebih dari 1%. "Jika dibandingkan dengan 100 ribu perusahaan konstruksi lainnya, market share 1% lebih merupakan yang terbaik," jelasnya
Meski begitu, ia mengakui bahwa Waskita memiliki level leverage atau tingkat utang yang cukup tinggi. Padahal, semakin tinggi leverage, resiko perusahaan juga semakin tinggi.
Oleh karena itu, tahun depan setelah go public, Wakista akan berfokus pada perbaikan struktur modal untuk memperbaiki leverage.
Waskita juga akan memperbaiki kondisi alat-alat berat dengan konsisten pada bidang konstruksi. "Belanja modal 2013 kira-kira akan di atas Rp 100 miliar," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News