kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target tak besar, lelang sukuk pekan depan bisa oversubscribed


Jumat, 03 April 2020 / 17:26 WIB
Target tak besar, lelang sukuk pekan depan bisa oversubscribed
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara: Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) .


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk pada Selasa (7/4) dinilai tidak terlalu besar. Hal ini memungkinkan lelang pekan depan kembali membukukan oversubscribed. Ditambah lagi, jika dilihat dari yield yang ditawarkan saat ini relatif cukup menarik.

Pemerintah berencana untuk kembali merilis lelang Sukuk pada Selasa (7/4), dengan waktu setelmen Kamis (9/4). Adapun untuk target indikatif kali ini sebesar Rp 7 triliun. 

Baca Juga: Tawaran yield menggiurkan, lelang SBSN pekan depan diprediksi tetap laris manis

Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM) Farash Farich mengatakan lelang SBSN pekan depan kemungkinan tidak akan berubah banyak. Diperkirakan penawaran yang masuk berkisar Rp 14 triliun hingga Rp 15 triliun, dengan mayoritas seri yang bakal diburu yakni tenor 6 bulan dan 2 tahun. 

"Oversubscribed lebih karena target penerbitannya tidak besar. Tapi kalau melihat rata-rata tahun ini, minat lelang mencapai sekitar Rp 60 triliun per lelang, belakangan memang order yang masuk turun drastis," ungkap Farash kepada Kontan, Jumat (3/4).

Dia menekankan, penurunan yang terjadi saat ini lebih dikarenakan sentimen persebaran virus corona yang terus meningkat di Tanah Air. Kondisi tersebut turut berdampak pada volatilitas pasar keuangan yang cukup signifikan. 

Namun, Farash tetap optimistis lelang Sukuk pekan depan masih akan ramai peminat karena alasan yield yang semakin menarik. Selain itu, investor institusi syariah terutama asuransi syariah dan dana pensiun harus mempertahankan atau mengembalikan juga porsi SBSN-nya di portofolio yang turun akibat penurunan harga. 

Untuk itu, seri SBSN jangka pendek umumnya akan menjadi incaran pelaku pasar pekan depan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan likuiditas di bank syariah. Selain itu, investor cenderung masih khawatir akan volatilitas ke depan, sehingga memilih untuk melirik seri dengan tenor jangka pendek di bawah dua tahun. 

Asal tahu saja, pekan depan pemerintah berencana melelang enam seri SBSN yang terdiri dari dua seri Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) di antaranya seri SPN-S 08102020 (new issuance) yang jatuh tempo di 8 Oktober 2020, dan seri SPN-S 08012021 (new issuance) yang jatuh tempo 8 Januari 2021.

Baca Juga: Penawaran tipis, investor berburu sukuk seri pendek pada lelang hari ini

Selain itu ada empat seri Project Based Sukuk (PBS) yang akan dilelang, yakni seri PBS002 (reopening) dengan tenor dua tahun, PBS026 (reopening) dengan tenor empat tahun, PBS004 (reopening) dengan tenor 17 tahun dan PBS005 (reopening) yang jatuh tempo di 15 April 2043. 

"Bisa jadi Bank Indonesia (BI) mulai ikut di lelang (pekan depan) karena sekarang sudah bisa berdasarkan Perppu yang baru," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×