kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.745   50,00   0,30%
  • IDX 8.298   22,88   0,28%
  • KOMPAS100 1.158   3,35   0,29%
  • LQ45 847   2,60   0,31%
  • ISSI 286   0,54   0,19%
  • IDX30 444   0,50   0,11%
  • IDXHIDIV20 513   1,41   0,28%
  • IDX80 130   0,40   0,31%
  • IDXV30 137   0,05   0,03%
  • IDXQ30 141   0,37   0,26%

Tawaran yield menggiurkan, lelang SBSN pekan depan diprediksi tetap laris manis


Jumat, 03 April 2020 / 16:37 WIB
Tawaran yield menggiurkan, lelang SBSN pekan depan diprediksi tetap laris manis
ILUSTRASI. Ilustrasi Lelang Sukuk Negara


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih tingginya tekanan di pasar keuangan global, rupanya tak meluputkan niat pemerintah untuk menggelar lelang di pekan depan. Seperti diketahui, pada Selasa (7/4), pemerintah akan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, target indikatif yang dipatok pemerintah sebesar Rp 7 triliun. Asal tahu saja, bakal ada enam seri SBSN yang ditawarkan dalam lelang tersebut

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Edy Pramono memperkirakan, lelang SBSN pekan depan masih akan memiliki prospek positif. Bahkan, Edy optimistis, penawaran yang masuk dalam lelang tersebut oversubscribe hingga dua kali. 

Baca Juga: Pemerintah bakal lelang enam seri SBSN dengan target Rp 7 triliun pekan depan

"Sama seperti lelang SBSN sebelumnya yang over demand hingga Rp 14,6 triliun dari rencana yang diserap Rp 6,6 triliun," kata Edy kepada Kontan.co.id, Jumat (3/4). 

Memburuknya penyebaran virus corona atau Covid-19 baik global maupun di dalam negeri serta rencana pelebaran defisit APBN terhadap PDB sampai dengan 5%, memang masih akan mempengaruhi minat investor pada lelang pekan depan. 

Meskipun begitu, berkaca dari yield yang ditawarkan pemerintah yang masih cukup menarik, dirasa sanggup menjadi daya tarik bagi investor khususnya mereka yang berinvestasi di jangka panjang. Hal ini didukung oleh iklim suku bunga acuan yang rendah saat ini. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×