kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Target IPO tinggi, BEI ingin market cap Rp 5,500 T


Rabu, 28 Oktober 2015 / 19:42 WIB
Target IPO tinggi, BEI ingin market cap Rp 5,500 T


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Target 35 emiten baru dan peningkatan aktivitas transaksi di tahun depan diharapkan bisa meningkatkan nilai kapitalisasi pasar modal (market cap). Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio ambisius, kapitalisasi pasar modal bisa naik 10%-20% dari tahun ini.

Saat ini, market cap IHSG ada di kisaran Rp 4.874 triliun. Tahun depan, Tito berharap ada kenaikan IHSG karena perbaikan makro ekonomi. Sehingga, market cap bisa menembus angka Rp 5.500 triliun, bahkan hingga Rp 6.000 triliun.

"Kami memang tidak bisa memprediksi pasar dan market cap. Tetapi ekspektasi kami cukup tinggi terhadap kenaikan IHSG dan jumlah emiten. Kami ambisius ada kenaikan harga 10%-20%. Tidak mustahil market cap bisa tembus Rp 5.500 triliun," ujarnya, Rabu (28/10).

Ito cukup yakin, ada beberapa perusahaan besar yang bersiap melantai di bursa tahun depan. Bahkan, jika perusahaan seperti Freeport jadi mendivestasikan sahamnya melalui jalan Initial Public Offering (IPO), market cap BEI bisa naik signifikan. Tito juga menegaskan, saham-saham yang tercatat di papan pengembangan punya potensi besar meramaikan transaksi bursa.

Menurutnya, jumlah dana yang dimobilisasi dari papan pengembangan nilainya lima kali lipat dari saham yang tercatat di papan utama. BEI berjanji akan mempermudah pencatatan saham di bursa tanpa menurunkan standar kualitas. Untuk itulah, BEI akan membentuk satu divisi baru yang akan menangani IPO.

"Tahun depan, pemerintah janji ada dua perusahaan BUMN yang melantai di bursa. Selain itu, ada beberapa anak usaha BUMN yang juga disiapkan IPO," imbuhnya.

Analis Semesta Indovest, Aditya Perdana Putra mengatakan, target IPO tahun depan masih kurang realistis. Hal ini tercermin dari melesetnya target IPO BEI di tahun-tahun sebelumnya. Namun, ia yakin nilai transaksi harian bisa jauh lebih semarak. "Target transaksi Rp 7 triliun bisa dicapai," ujarnya.

Nilai transaksi akan meningkat apabila BEI memperbaiki fraksi harga saham yang selama ini menghambat aktivitas trader mengail untung. Selain itu, BEI harus terus menerapkan transparansi yang mempermudah investor meraih informasi. Dari sisi fundamental, ia yakin performa IHSG tahun depan bisa lebih baik sehingga kapitalisasi pasar modal pun bisa meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×