Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar investor pasar modal syariah bisa menembus 1 juta. Target tersebut tergolong ambisius. Pasalnya, investor syariah saat ini belum mencapai 150.000.
Hingga akhir 2023, jumlah investor syariah mencapai 138.418. Angka tersebut meningkat 17,4% secara year to date (ytd) dari 117.942 investor di akhir 2022.
Capaian ini telah menyentuh target yang dicanangkan BEI. Untuk mengingatkan, BEI membidik kenaikan investor syariah 10.009 atau tumbuh 10% sepanjang tahun lalu.
Namun dari jumlah tersebut, jumlah investor syariah yang aktif sebanyak 20.050 atau setara dengan 20,3% dari total keseluruhan. Ini menurun dari capaian di 2022 yang mencapai 30.975.
Sepanjang tahun lalu, total nilai transaksi investor syariah mencapai Rp 5,1 triliun dengan volume 16,4 miliar saham. Dari sisi frekuensi, terdapat 1,8 juta kali transaksi.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan, jumlah investor pasar modal saat ini belum maksimal dengan potensi yang ada di Indonesia. Untuk itu, BEI terus menggenjot jumlah investor.
"Pencapaian ini patut disyukuri, tetapi belum mencapai titik optimal. Ada 138.000 investor syariah dari 12,1 juta investor pasar modal. Ini masih bisa ditumbuhkan," jelas Jeffrey, belum lama ini.
Baca Juga: Ingin Beli Saham IPO? Perhatikan Panduan dan Strategi Berikut
Bahkan BEI mengincar investor syariah bisa mencapai 1 juta investor. Namun sejatinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap investor pasar modal syariah bisa bertambah 13.000 pada 2024.
Kendati begitu, Jeffrey masih optimistis angka psikologis di 1 juta investor bisa tercapai dengan perkembangan teknologi. Apalagi dengan kehadiran Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Syariah.
Adapun PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi bank umum syariah pertama yang menghadirkan layanan RDN syariah online pertama di Indonesia. Jeffrey berharapkan infrastruktur baru ini bisa mengakselerasi pertumbuhan investor.
"Dengan adanya RDN Online Syariah akan membukakan masyarakat Indonesia menjadi investor syariah yang selama ini dirasa belum setara dengan calon investor konvensional," ucap dia.
Jeffrey bercerita kendala pertumbuhan investor syariah selama ini adalah pembukaan RDN Syariah. Selama ini calon investor syariah di luar Jawa harus memerlukan waktu yang lama untuk mengirim dokumen ke Jakarta.
"Dengan adanya RDN Online Syariah diharapkan laju pertumbuhan investor semakin cepat, yang biasanya pertumbuhan investor hanya 10.000-15.000 per tahun diharapkan bisa meningkat seiringan dengan literasi," kata dia.
Baca Juga: Banyak Saham Terancam Delisting, Ini Kata Pengamat Pasar Modal
Untuk bisa mencapai target itu, BEI juga akan mendorong partisipasi anggota bursa (AB) untuk masuk ke dalam ekosistem pasar modal syariah dengan menjadi AB Sharia Online Trading System (AB SOTS).
Saat ini ada 18 anggota bursa (AB) yang memiliki layanan SOTS dan yang memiliki sertifikasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun ada dua AB SOTS yang saat ini belum memperpanjang sertifikasi, yakni PT Trimegah Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Alhasil, hanya ada 16 AB yang aktif memberikan layanan SOTS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News