Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konsultasi manajemen dan holding bidang keuangan PT Bhakti Multi Artha akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 April 2020. Masa penawaran umum initial public offering (IPO) perusahaan ini berlangsung pada 2 April-3 April 2020 dan akan dilanjutkan pada 6 April-8 April 2020.
Perusahaan ini menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter). Sementara itu, PT Ekuator Swarna Sekuritas, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, dan PT Profindo Sekuritas Indonesia berperan sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga: Cahaya Bintang Medan pasang harga penawaran IPO Rp 160 per saham
Bhakti Multi Artha melepas 2 miliar unit saham atau setara 40% modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawarannya Rp 103 per saham. Dengan begitu, Bhakti Multi Artha bakal memperoleh dana segar Rp 206 miliar dari IPO ini.
Berdasarkan prospektus IPO yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/4), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana tersebut akan digunakan untuk melakukan peningkatan modal pada PT Nasional Investindo Perkasa (NIP). Bhakti Multi Artha menggenggam 99,9% saham perusahaan tersebut.
Selanjutnya, NIP akan melaksanakan peningkatan modal di PT Asuransi Jiwa Nasional (ASJN) yang 99,9% sahamnya dimiliki NIP. Kemudian, ASJN akan mempergunakan dana tersebut untuk penempatan investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
Langkah peningkatan modal ini diambil karena Bhakti Multi Artha melihat, usaha asuransi jiwa di Indonesia mempunyai potensi pertumbuhan yang sangat besar. Pasalnya, penetrasi asuransi jiwa di dalam negeri masih rendah dan jumlah perusahaan asuransi jiwa masih sangat sedikit.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya ada 53 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia per 31 Desember 2019. ASJN telah memperoleh izin usaha di bidang asuransi dari OJK melalui Surat Keputusan No.KEP-57/D.05/2017 tanggal 19 Juli 2017.
Baca Juga: Bakal IPO, perusahaan arsitektur Aesler Grup tawarkan harga Rp 100 per saham
Sebagai informasi, per Oktober 2019, Bhakti Multi Artha membukukan penjualan Rp 44,82 miliar. Jumlah ini meningkat 58,3% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 28,32 miliar.
Perusahaan ini juga berhasil mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 3,36 miliar per Oktober 2019. Padahal, per Oktober 2018, Bhakti Multi Artha masih merugi Rp 2,57 miliar.
Adapun aset Bhakti Multi Artha per Oktober 2019 mencapai Rp 383,32 miliar, terdiri dari utang Rp 74,1 miliar dan ekuitas Rp 309,21 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News