Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur PT Aesler Grup Internasional akan melaksanakan initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Aesler bakal melepas 250 juta saham atau setara 20% modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan begitu, target dana segar yang diperoleh dari IPO ini mencapai Rp 25 miliar. Berdasarkan prospektus IPO Aesler yang diterima Kontan.co.id, Rabu (1/4), sekitar 55% dana hasil penawaran saham perdana ditujukan untuk belanja modal.
Rinciannya, sekitar Rp 10 miliar akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan kantor demi mendukung kegiatan usaha, seperti desain arsitektur, desain interior, manajemen konstruksi, dan kontraktor interior.
Baca Juga: Ini 28 Perusahaan yang akan Menggelar IPO Tahun Depan
Kemudian, sekitar Rp 3,75 miliar akan digunakan untuk memberi mesin fit-out yang digunakan untuk pemberian jasa fit-out kepada pelanggan.
Selanjutnya, sisa dana hasil IPO sebesar 45% akan digunakan sebagai modal kerja Aesler. Akan tetapi, modal kerja ini tidak terbatas pada pembayaran gaji karyawan dan biaya operasional saja.
Tanggal efektif IPO Aesler jatuh pada 1 April 2020. Oleh karena itu, masa penawaran umum akan berlangsung pada 3 April 2020 dan tanggal penjatahan pada 7 April 2020.
Kemudian, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik dijadwalkan pada 8 April 2020. Selanjutnya, saham Aesler akan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 9 April 2020. Aesler menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: BEI targetkan 78 pencatatan efek di 2020, masih ada 30 perusahaan dalam pipeline IPO
Setelah IPO ini, kepemilikan PT Nakula Investama Indonesia pada Aesler Grup Internasional akan menyusut dari 55% menjadi 44%. Sementara itu, kepemilikan Jang Rony berkurang dari 45% menjadi 36%.
Sebagai informasi, pendapatan Aesler per September 2019 mencapai Rp 9,78 miliar. Jumlah pendapatan ini meningkat 176,14% dari periode sama tahun 2018 yang sebesar Rp 3,54 miliar.
Kemudian, laba tahun berjalan Aesler melesat 3.839,95% secara tahunan, dari Rp 117,73 juta per September 2018 menjadi Rp 4,64 miliar per September 2019.
Adapun aset Aesler mencapai Rp 18,02 miliar per kuartal III-2019, terdiri dari utang Rp 2,14 miliar dan ekuitas Rp 15,88 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News