Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan aset kripto terbesar, Binance memperluas langkahnya ke pasar Indonesia. Lewat Tokocrypto, Binance membidik pertumbuhan bisnis dari industri kripto tanah air.
VP of Corporate Communication Tokocrypto Rieka Handayani mengonfirmasi benar telah terjadi kolaborasi antara Tokocrypto dan Binance. Kedua perusahaan berniat untuk terus memberikan dukungan pada pertumbuhan sektor industri aset kripto dan Web3 di Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia meluruskan bahwa aksi korporasi ini bukanlah akuisisi melainkan penambahan investasi. Seperti santer diberitakan bahwa Binance resmi mengakuisisi perusahaan Tokocrypto secara bertahap menjadi 100% pada Senin (19/12).
Pasalnya, Binance telah menjadi majority shareholder di Tokocrypto sejak 2020 sekitar 51%. Kini, Binance akan menambahkan kepemilikan saham di Tokocrypto secara bertahap hingga hampir 100%.
Baca Juga: Setoran Pajak Tekfin & Kripto Capai Rp 441 Miliar
Hanya saja, Tokocrypto enggan memberikan informasi detail mengenai nilai akuisisi dan komposisi shareholder perusahaan. Yang jelas, penambahan investasi ini diharapkan dapat memperkuat strategi perusahaan di unit usaha exchange dan leverage Binance sebagai salah satu exchange besar dunia.
Selain itu, tidak akan ada perubahan nama Tokocrypto, dimana kedua perusahaan akan tetap beroperasi secara independen. Langkah ekspansi Binance guna membidik peluang industri kripto Indonesia yang kian bertumbuh.
"Pasar kripto di Indonesia telah tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi digital," ungkap Rieka saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (22/12).
Rieka menuturkan, Indonesia akan menjadi tempat yang tepat untuk adopsi blockchain dan Web3 secara keseluruhan. Tokocrypto sendiri terus berkomitmen untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Informasi kerja sama antara Binance dan Tokocrypto ini bersamaan pula dengan momentum restrukturisasi di tubuh Tokocrypto. Langkah strategis tersebut diungkapkan guna memastikan agar Perseroan dapat terus membawa dampak positif jangka panjang yang sehat dan sustainable.
Adapun Pendiri dan CEO Tokocrypto yakni Pang Xue Kai akan mundur dari posisinya dan menyerahkan kepemimpinan kepada Yudhono Rawis, yang akan menjabat sebagai Interim CEO. Namun, Pang Xue Kai akan tetap menjadi bagian dari Dewan Komisaris Tokocrypto.
Perubahan struktural pada top level manajemen perusahaan itu sebagai kewajiban memenuhi aturan baru Bappebti, yakni PerBa Nomor 13 Tahun 2022 terkait susunan pengurus perusahaan.
Baca Juga: Tekanan Dinilai Wajar, Industri Kripto Masih Proses Bertumbuh
Selain itu, ada juga perubahan pada susunan operasional karyawan. Terdapat penyesuaian sekitar 58% dari total karyawan yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Mengenai hal ini, Tokocrypto berkomitmen untuk memastikan seluruh hak-hak karyawan yang terkena dampak dapat terpenuhi secara utuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rieka bilang bahwa penyesuaian tersebut merupakan langkah yang mesti ditempuh sebagai perubahan fokus Tokocrypto ke depan yakni memperkuat kembali bisnis crypto exchange. Dimana, unit usaha di luar exchange, operasionalnya akan diberhentikan sementara waktu.
"Terkait dengan adanya perubahan strategi dan fokus bisnis, kami melakukan restrukturisasi organisasi termasuk penyesuaian karyawan," tegas Rieka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News