Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Menurut Herditya, "Hal ini sejalan dengan kenaikan agresif saham BREN sejak IPO," dan menyarankan investor untuk mempertimbangkan strategi buy on weakness (BoW).
Sebagai catatan, saham BREN mengalami ARA selama lima hari berturut-turut sejak debut di BEI. Pada hari pertama perdagangan, Senin (9/10), harga BREN meningkat 25% menjadi Rp 975 dari harga IPO Rp 780 per saham.
Tren kenaikan berlanjut selama seminggu dengan kenaikan signifikan setiap hari hingga mencapai Rp 2.360 pada Jumat (13/10).
Baca Juga: Ada BREN, Berikut 10 Saham Net Sell Terbesar Asing Dalam Sepekan Ini
Saham BREN kini diperdagangkan dengan price to earnings (PE) ratio sebesar 228,22 kali dan price to book value (PBV) ratio 110,65 kali. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 367,91 triliun, BREN hampir mendekati kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang berada di angka Rp 372,47 triliun.
Pada puncak ARA hari ini, kapitalisasi pasar BREN sempat menyalip TLKM, mencapai Rp 394,67 triliun, menjadikannya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-7 di BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News